JAKARTA- Mantan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Husin Alwi Shihab mengaku sakit hati terhadap Rocky Gerung yang menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seperti diberikan, Rocky Gerung menilai, bukan UU ITE yang harus direvisi, tetapi isi kepala Presiden yang harus direvisi.
“Saya sebagai pendukung setia pak Jokowi sakit hati baca pernyataan RG,” kata Husin Alwi di twitternya, Kamis (18/2).
Husin menilai, pernyataan Rocky Gerung kelewatan. Terlebih lagi Rocky merupakan kaum terdidik.
“Kelewatan, pertama dia rakyatnya, kedua dia orang yang berpendidikan, di mana moralnya sebagai pendidik?” kata Husin.
Husin pun berencana mempolisikan Rocky Gerung. “Kalau seandainya pendukung Jokowi masuk dalam kategori Antar Golongan dalam Pasal 28 ayat 2 UU ITE, saya siap laporkan!” ucap dia.
Sebelumnya, pengamat politik, Rocky Gerung merespon pernyataan Jokowi yang mengakui ingin merevisi UU ITE untuk keadilan bersama.
Namun, Rocky Gerung menilai, Presiden harus memperbaiki cara dia melangkah dalam track demokrasi. Rocky bilang, Presiden Jokowi, harus menghormati dan mengakui adanya oposisi dalam negara demokrasi.
“Jadi Presiden harus datang dengan pidato baru, bahwa: saya bersalah selama ini bahwa saya menganggap oposis itu buruk. Oleh karena itu saya revisi cara saya berfikir. Bukan UU yang direvisi, tapi cara beliau berfikir tentang demokrasi,” ungkap Rocky.
Rocky menilai, Presiden selama ini salah mengartikan demokrasi. Kebijakan Jokowi yang memasukan pihak oposisi di dalam pemerintahannya harus dirubah.
“Jadi sekali lagi, yang musti direvisi adalah isi kepala Presiden sebagai kepala negara. Karena beliau salah mengartikan demokrasi. Kan selalu mau masukan orang kritis ke dalam kekuasaan, itu yang mestinya direvisi. UU ITE itu sebenarnya bungkus saja dari isi politik yang anti oposisi,” pungkas Rocky Gerung. (Fin.co.id).