BIJB Dongkrak Ekonomi Lewat Penerbangan Kargo

BANDUNG – Direktur Utama PT BIJB Salahuddin Rafi mengatakan, guna mendongkrak perekonomian di sektor transportasi udara, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati gandeng beberapa maskapai penerbangan kargo.

“Penerbangan pertama dari Kertajati-Batam. Berangkatnya hari selasa. Seminggu sekali setiap pukul 11,” ucap Rafi saat ditemui Jabar Ekspres di ruangannya, Majalengka, Kamis (18/2).

Menurutnya, pelayanan penerbangan kargo bukan yang pertama. Sebab sebelumnya kargo sudah berjalan. Namun diikutkan dalam pesawat penumpang.

“Karena pesawat penumpangnya belum bangkit lagi, sehingga yang akan berangkat besok adalah pesawat kargo. Pengangkutan kargo akan terus berkelanjutan. Sebab, ini lebih kepada pemulihan ekonomi di Jabar,” hematnya.

Dijelaskannya, di Jabar terdapat 60 persen industrinya. Namun selama ini pengiriman logistik hanya dari daerah lain. Sehingga sedikit pendapatan yang masuk.

“Harusnya 60 persen ini diberangkatnya di Jabar, pajaknya untuk Jabar, PAD-nya pun untuk Jabar. Karyawannya berjalan lagi, warung-warungnya buka lagi, tempat kos-kosan buka lagi,” jelasnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso mengatakan, kondisi BIJB sendiri sedang mengembangkan supaya tidak hanya bergantung pada transportasi yang berbasis penumpang karena kondisinya juga masih belum kembali ke awal.

Dia mengatakan, penerbangan udara yang mengangkut kargo bisa menjadi alternatif situasi saat ini. Untuk itu, kata dia, perlu dicarikan alternatif untuk penerbangan lain yang bersumber dari kargo.

“Bandara Kertajati pernah melayani angkutan kargo udara, tapi layanan itu mengikuti layanan penerbangan penumpang pesawat. Sekarang diinisiasikan oleh PT BIJB untuk berbasis pada kargo dengan penerbangan khusus,” katanya

Menurut dia, peluang layanan penerbangan kargo justru terbuka di masa pandemi Covid-19. Masa pandemi saat ini misalnya, layanan logistik peti kemas pelabuhan laut saat ini terbatas.

“Pergerakannya secara global juga terpengaruh dengan Covid, ekspor-impor dan lain sebagainya. Untuk itu perlu dicarikan alternatif melalui penerbangan udara. BIJB siap,” kata dia.

Taufiq mengatakan, biaya penerbangan kargo lewat Bandara Kertajati lebih murah dibandingkan dengan memanfaatkan bandara lainnya di wilayah Jawa Barat.

“Yang terdekat Husein Sastranegara, kemudian Soekarno-Hatta. Jadi itu bisa dimanfaatkan sebagai alternatif kargo udara di BIJB,” cetusnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan