DEPOK – Sejak lima tahun terakhir, tren penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau Narkoba di Kota Depok terus meningkat. Hal ini dibenarkan pihak Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Depok.
Kasi Pencegahan BNNK Depok, Purwoko mengatakan, tingginya kasus pengguna Narkoba di Kota Depok umumnya menyasar pada kelompok usia remaja.
“Kebanyakan para pecandu itu tergolong anak-anak usia remaja,” kata Purwoko saat ditemui di Kantor BNNK Depok, Rabu (10/2/2021).
Mengacu pada data pecandu yang melaporkan dirinya melalui program rehabilitasi sukarela (voluntary) dari tahun 2018-2020, kata dia, kurang lebih sekitar 100 orang.
Sementara itu, terkait data pecandu riil yang ada di Kota Depok masih belum terpetakan, untuk itu, menurut dia, perlu sekali dibuat tempat rehab bagi pecandu narkoba di Kota Depok
Lebih lanjut, Purwoko mengungkapkan kebanyakan dari kasus tersebut bukanlah warga asli Kota Depok. “Dari data yang kami terima, angka penyalahguna narkoba itu rata-rata warga non Depok yang kebutulan hanya transit di sini (Depok),” terang Purwoko.
Disinggung soal langkah penanganan, Purwoko menjelaskan saat ini pihaknya tengah gencar membangun sosialisasi kepada masyarakat serta program pencegahan dan rehabilitasi bagi para pecandu.
“Bentuk pencegahan yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba ke 4 sasaran, yakni instansi pemerintah (Dinas/Kecamatan/Kelurahan), instansi swasta (perusahaan), lingkungan pendidikan (guru-guru BK), dan lingkungan masyarakat (komunitas-komunitas),” sebutnya.
Menurutnya, pihak BNNK Depok terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka bersama-sama mencari solusi di tengah meroketnya kasus penggunaan Narkoba.
“Adapun strategi BNNK Depok dalam mengatasi permasalahan narkoba di samping menggencarkan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba serta program rehabilitasi, juga melakukan upaya pemutusan jaringan/sindikat narkoba melalui program pemberantasan,” ungkapnya.
Purwoko juga menyebut pihaknya sedikit kewalahan mengatasi peningkatan kasus penyalahgunaan Narkoba khususnya di musim pandemi ini. “Adanya pandemi, sebenarnya sedikit mengalami kendala karena tidak bisa sosialisasi tatap muka. Tapi BNNK Depok tetap melakukan sosialisasi melalui media sosial (IG, FB, Youtube & mobil penyuluhan keliling),” tandasnya.
Selain itu, keterbatasan SDM juga menjadi kendala utama pihak BNN dalam melakukan pencegahan kasus pengguna Narkoba.