JAKARTA – Herd Immunity atau kekebalan kelompok adalah konsep yang digunakan dalam imunisasi. Konsep ini menyatakan situasi di mana suatu populasi bisa terlindung dari virus jika suatu ambang cakupan imunisasi tercapai.
Sehubungan dengan itu, Indonesia telah mulai melakukan vaksinasi dalam rangka berusaha mencapai herd immunity tersebut.
Menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Indonesia akan mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity dari COVID-19 sebesar 70 persen pada Maret 2022.
“Mudah-mudahan kita capai dalam waktu 15 bulan. Faktornya adalah kecepatan dari sisi ketersediaan vaksin,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam konferensi pers virtual perkembangan ekonomi Indonesia di Jakarta, Selasa, (9/2).
Adapun proyeksi 15 bulan itu, lanjut dia, dihitung sejak vaksinasi pertama dimulai pada 13 Januari 2021.
Menurut dia, dari 269 juta penduduk Indonesia, sebanyak 70 persen atau sebanyak 188,3 juta penduduk yang berusia di atas 18 tahun sudah harus mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 agar muncul herd immunity.
Adapun dari 188,3 juta penduduk itu kriterianya di luar penderita dengan komorbid atau penyakit bawaan, penyintas COVID-19, dan ibu hamil mencapai 7,2 juta, maka target vaksinasi adalah sebanyak 181,5 juta penduduk, dilansir dari Antara.
Berdasarkan estimasi Bappenas, lanjut dia, kebutuhan dosis vaksin untuk memenuhi 181,5 juta penduduk itu adalah 426,8 juta ditambah dengan 15 persen cadangan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas mencatat total potensi vaksin COVID-19 yang diamankan pemerintah mencapai 663,5 juta dosis vaksin.
Ia merinci vaksin yang sudah diamankan pemerintah dengan potensi jumlah vaksin dan jumlah pemesanan (binding/firm order) untuk Sinovac mencapai masing-masing 100 juta dosis dan 125,5 juta dosis dengan estimasi vaksin tersedia hingga Maret 2022.
Kemudian untuk AstraZeneca masing-masing 50 juta dosis diperkirakan ada di Indonesia pada kuartal II-2021 hingga kuartal I-2022.
Novavax mencapai masing-masing 50 juta dosis dan 80 juta dosis diperkirakan tiba Juni 2021-Maret 2022, Pfizer masing-masing 50 juta dosis yang diperkirakan tiba kuartal III-2021 hingga kuartal I-2022.
Selain itu vaksin Covax/Gavi masing-masing mencapai 54 juta dosis yang diperkirakan tiba di Tanah Air pada kuartal II-2021 hingga kuartal I-2022.
Sehingga potensi jumlah vaksin dan jumlah pemesanan masing-masing mencapai 334 juta dosis dan 329,5 juta dosis vaksin atau keduanya mencapai total 663,5 juta dosis vaksin. (antara)