BANDUNG – Pengurus DPD Demokrat Jabar memastikan tidak ada permintaan membuat surat loyalitas kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pengurus daerah pun dipastikan tidak ada yang menerima tawaran Rp 100 juta terkait isu kudeta.
Wakil Ketua DPD Demokrat Jabar Asep Wahyumijaya menyebut AHY tidak pernah meminta surat pernyataan berisi loyalitas. Namun jika memang ada, mereka siap melakukannya.
“Tak ada permintaan (soal surat loyalitas) dari DPP. (Kalaupun ada) Ditempeli seribu materai juga gak masalah, pasti kita berikan,” kata dia kepada wartawan dilansir dari merdeka.com, Jumat (5/2).
Menanggapi isu kudeta, pihaknya sudah melakukan konsolidasi dengan semua pengurus partai di Jabar tanpa perintah siapapun. Hasilnya semua berkomitmen setia kepada partai dan ketua umum.
Disinggung mengenai isu Rp 100 juta kepada pengurus DPC untuk kompensasi menggulingkan AHY, ia menegaskan tidak ada kader yang mendapat tawaran itu. “Kalau lingkup DPC se-Jabar dan DPD tidak ada tawaran itu. Buat kita menjaga marwah ketum dan dan marwah partai itu tidak ada harganya,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat menanggapi pernyataan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyebut Gerakan Pengambilalihan Partai Demokrat (GPKPD) merupakan permasalahan internal partai.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya membeberkan adanya manuver yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang turut aktif dalam GPKPD.
“Dalam kasus GPKPD tidak mungkin segelintir kader dan eks kader Demokrat tersebut berani dan sangat yakin gerakannya jika tidak ada keterlibatan orang kuat dan dukungan dana yang besar untuk melakukan gerakan itu,” kata Riefky dalam keterangannya, Jumat (5/2).
Ia mengungkap Moeldoko sempat menjanjikan akan membagikan uang jika terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Di samping mendengar langsung apa yang dijanjikan dan akan dilakukan oleh saudara Moeldoko jika kelak menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menurut kesaksian sejumlah kader yang merasa dijebak juga telah dibagikan dana awal sekitar 25 persen,” tuturnya.
“Sedangkan sisanya akan diberikan jika KLB selesai dilaksanakan dan saudara Moeldoko telah menjadi pemimpin baru,” ucap dia. (bbs/tur)