BANDUNG – Tidak mudah untuk membangun sebuah bisnis, apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Oleh karena itu, Ketua RT.03 Dindin Syahidin akhirnya berani untuk mengajak warga Bumi Komplek Panyileukan mendirikan sebuah usaha melalui pendekatan bisnis.
“Kebetulan selain menjadi ketua RT saya juga seorang pengusaha. Nah saya kepikiran kalo mengandalkan sumbangan saja untuk membuat sebuah bisnis berat gitu,” ujar Dindin Syahidin.
Dindin telah paham tantangannya. Butuh modal yang tidak sedikit dalam rencana bisnis itu.
“Dalam membangun ini (kedai kopi) tidak mudah artinya untuk membuat sebuah tempat seperti ini pun tidak murah, tidak mungkinlah kalo berdasarkan sumbangan biasa,”ungkapnya.
Kemudian, ia memberlakukan pendekatan bisnis.
Ketua RT. 03 yang sekaligus Manager Kedai Kopi Lereng Tanggul ini membuat konsep semacam saham publik untuk warga RT. 03 karena bisnis itu akan berada di lingkungan tersebut.
“Ngumpulin (dana) dari warga RT itu tidak mudah, karena ini harus pendekatan bisnis. Akhirnya berdirilah ini dengan awalnya itu dibawah sepuluh orang,” lanjut Dindin.
Hasilnya, konsep ini memberikan keuntungan bagi pemilik saham dan sebagian lingkungan RT. 03.
“Setelah mengusung konsep saham publik tadi, singkat cerita berdirilah ini (kedai) dengan susah payah. Kalo saya hitung hampir 150 jutaan pendiriannya sama peralatan sama semuanya,” jelasnya.
Sekarang, terhitung sudah satu tahun lebih Kedai Kopi Lereng Tanggul berdiri. Kedai ini resmi buka sejak 2 Februari 2020.
Normalnya, kedai buka pukul 10.00-22.00, tapi di masa PPKM jam bukanya dari pukul 10.00-20.00. Selain harga makanannya murah, rasanya pun enak.
Manager sekaligus Ketua RT. 03 Dindin Syahidin berharap semoga pembangunan kedai ini memberikan dampak positif pada perekonomian warga sekitar. (Mg8)