Hal ini juga diyakini oleh Shannedy, dimana dia memaparkan dengan adanya teknologi 5G akan membawa dampak yang sangat signifikan bagi industri.
Shannedy juga menambahkan dampak besar aktivasi teknologi 5G dalam industri. “Teknologi 5G akan membawa economy impact terhadap industri barang dan jasa yang nilainya hingga mencapai 12,4 triliun US dolar pada 2030,” tuturnya.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, kehadiran teknologi 5G tentu sudah tidak bisa lagi diabaikan, bahkan harus segera didorong secepatnya.
Pihak vendor perangkat seperti OPPO dan yang berkolaborasi dengan vendor teknologi chipset seperti Qualcomm, terus berupaya untuk menghadirkan perangkat yang sudah mendukung teknologi 5G. Bahkan tidak hanya menjangkau pengguna kelas premium dan high end, tapi juga akan tersedia perangkat 5G terjangkau untuk pengguna kelangan middle dan entry level.
“Qualcomm menghadirkan Snapdragon seri 480 yang mendukung 5G untuk ditujukan bagi perangkat lebih terjangkau. Dan diprediksikan di tahun ini akan ada shipment 500 juta unit smartpone 5G secara global” ujar Shannedy.
OPPO sendiri, menurut Aryo, tidak hanya akan berfokus pada perangkat smartphone 5G, tapi juga akan menghadirkan perangkat 5G-enable lainnya agar bisa mengembangkan eksosistem 5G di Indonesia nantinya.
“Tidak hanya itu, OPPO Indonesia juga akan terus berupaya untuk mengedukasi konsumen akan teknologi dan layanan 5G, salah satunya melalui acara OPPO 5G Academy ini,” ujar Aryo.
Upaya OPPO ini pun juga mendapatkan apresiasi dan dukungan dari Sukaca yang mewakili operator Smartfren, dan Shannedy Ong dari Qualcomm, dimana tidak hanya bersiap dalam hal teknis infrastruktur dan perangkat, juga perlu melakukan sosialisasi dan edukasi ke pengguna terhadap layanan 5G.
Hal yang tidak kalah penting adalah perlunya adanya kolaborasi dari para stakeholder, mulai dari vendor perangkat, vendor chipset, operator hingga regulator agar layanan 5G bisa diimplementasikan secepatnya di Indonesia.
“Kuncinya adalah kolaborasi kerjasama agar 5G ini bisa komersialisasi di Indonesia,”ujar Shannedy.
Saat ini para stakeholder masih menunggu regulasi dari pemerintah terutama mengenai spektrum jaringan dan komsersilisasi 5G di Indonesia. Masyarakat perlu bersiap-siap menyambut teknologi 5G ini karena kehadirannya bisa dipastikan tidak akan lama lagi.