Kemudian soal kesiapan operator untuk menggelar jaringan dan layanan 5G di Indonesia, Sukaca menambahkan bahwa Smartfren dari sisi teknis sudah mempersiapkan infrastruktur jaringan. Selanjutnya tinggal menunggu kepastian regulasi dari pemerintah soal spektrum untuk jaringan 5G.
Senada dengan Smartfren, OPPO Indonesia yang diwakili oleh Aryo Meidianto juga menegaskan kesiapannya terhadap layanan 5G.
Aryo menjelaskan, sejak 2015 OPPO sudah mulai membuat standarisasi perangkat 5G. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengujian akses 5G pada perangkat OPPO pada 2018. Pada 2019, OPPO sudah meluncurkan perangkat OPPO Reno5 5G dan sudah komersial di Eropa.
“Untuk di Indonesia, pada 2019 OPPO sudah bekerjasama dengan operator, sudah melakukan ujicoba contoh pengimplementasian 5G di Batam. Dan pada awal 2021, OPPO sudah meluncurkan OPPO Reno5 5G di Indonesia sebagai perangkat pembuka” jelas Aryo.
Sedangkan Shannedy Ong yang mewakili Qualcomm menjelaskan bahwa kesiapan Qualcomm setahun lebih awal dari komersialisasi 5G pertama kali secara global pada 2019.
Shannedy menambahkan, antusiasme terhadap kehadiran 5G jauh lebih tinggi dibandingkan 4G. “Lebih dari 20 operator dan 20 OEM yang sudah siap untuk menggelar layanan 5G. Dibandingkan dengan awal komersialisasi teknologi 4G yang pada 2010 saat itu baru ada 2 operator dan 2 OEM yang sudah siap. Ini berarti tingkat antusiasme 5G lebih tinggi 10 kali kali lipat.” ujar Shannedy.
Lebih lanjut dijelaskan, pada awal 2019 saat 5G pertama kali hadir, Qualcomm sudah merilis chipset seri 800 yang sudah mendukung 5G.
Bahkan tidak hanya itu, Qualcomm juga sudah mempersiapkan chipset seri 400 yang sudah support 5G untuk perangkat dengan harga yang lebih terjangkau. Shannedy kembali menjelaskan saat ini layanan 5G sudah menjadi layanan mainstream di berbagai negara, seperti di Amerika, China, Jepang, Korea dan lainnya.
Shannedy menyebutkan ada sekitar 35 negara yang sudah menggelar teknologi 5G dan lebih dari 45 operator di dunia yang sudah komersialisasi layanan 5G. “Untuk 5G di Indonesia, dari sisi teknologi Qualcomm sudah siap. Qualcomm siap bekerjasama dengan semua pihak dalam ekosistem 5G. Karena memang kuncinya harus berkolaborasi agar 5G bisa secepatnya komersial di Indoesia,” tambah Shannedy