JAKARTA – Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Akhmad Sahal merespons cuitan aktivis media sosial Permadi Arya alias Abu Janda melalui akun Twitter @permadiaktivis1.
Abu Janda menyebut Islam sebagai agama pendatang di Indonesia arogan terhadap kepercayaan asli Tanah Air seperti Sunda Wiwitan, Kaharingan, dan sebagainya.
Bentuk arogansi tersebut, kata Abu Janda, berupa mengharamkan tradisi seperti ritual tertentu, wayang kulit, hingga memurtadkan orang yang mengenakan kebaya.
Ia bahkan berujar apabila Islam tidak mau disebut arogan, seyogyanya jangan menginjak-injak kearifan lokal.
“Islam memang agama pendatang dari Arab, agama asli Indonesia itu sunda wiwitan, kaharingan, dll. dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan, pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. kalo tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal @awemany,” tulis Abu Janda melalui akun @permadiaktivis1, sebagaimana tangkapan layar yang diunggah Sahal melalui akun Twitter @sahaL_AS, dilihat Jumat (29/1).
Abu Janda juga mengucapkan sebutan arogan terhadap Islam kala membalas cuitan Ustaz Tengku Zulkarnain melalui akun @ustadtengkuzul.
Pada balasan cuitan tersebut, Abu Janda kembali menyebut Islam sebagai agama yang arogan lantaran mengharamkan ritual sedekah laut dan penggunaan kebaya.
“yang arogan di Indonesia itu adalah islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat,” cuit Abu Janda, sebagaimana tangkapan layar yang diunggah Sahal.
Menanggapi cuitan tersebut, Sahal bereaksi keras. Ia menyayangkan cuitan Abu Janda yang menyebut Islam agama arogan.
Dirinya mengakui terdapat aliran Islam tertentu yang mengharamkan tradisi lokal. Namun, menurutnya, banyak Muslim yang menentang aliran Islam tersebut.
Ia menyatakan, paham keislaman NU justru sangat toleran dengan tradisi lokal.
“Twit @permadiaktivis1 yg bilang Islam sbg arogan ini ngaco banget. Memang ada aliran Islam tertentu yg haramkan tradisi lokal, tp muslim yg menentang aliran tsb banyak sekali. Paham keislaman NU justru sangat ramah dgn tradisi lokal. Menyebut Islam argoan itu koplak!,” tulis Sahal dalam akun Twitter @sahaL_AS.