SUMEDANG – Perlu diketahui sebelumnya, pasca musibah bencana longsor Desa Cihanjuang, banyak relawan serta pihak pemerintah memberikan bantuan kepada para korban terdampak berupa sembako, masker, hand sanitizer, kebutuhan dapur serta keperluan pengungsi lainnya.
Namun karena aktivitas di wilayah tenda pengungsian cukup banyak, maka sangat dikhawatirkan terjadinya penularan virus Covid-19.
Hal tersebut dikarenakan keadaan yang berdesakan antara petugas, relawan, dan pengungsi, ditambah cuaca yang cukup buruk sehingga sangat dikhawatirkan mempengaruhi turunnya imun tubuh.
Untuk itu, Kasi Kesehatan Posko Tanggap Daruat Bencana Dadang Sulaeman melalui Kepala Puskesmas Sawah Dadap, Dudung mengatakan bahwa telah dilakukan langkah antisipasi terkait penyebaran Covid-19.
“Setiap hari (sosialisasi Prokes) dilakukan. Seperti kemarin (27/1) lima orang petugas dari Promkes melakukan sosialisasi Protokol Kesehatan dan PHBS kepada 50 orang pengungsi di Posko Taman Burung SBG,” kata Dudung kepada wartawan di Sumedang pada Kamis, (28/1/21).
Langkah lainnya, Dudung menjelaskan yaitu dengan melaksanakan rapid tes antigen kepada para penyintas.
“Sampai saat ini baru 50 orang yang sudah dites antigen. Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” ujarnya.
Terkait hal itu, kata Dudung, guna menghindari ketakutan warga saat dites serta memberikan pemahaman yang benar, maka pihaknya dibantu Tim Pendampingan Psikologi Unpad melakukan sosialisasi rencana pelaksanaan rapid tes antigen, baik kepada pengungsi maupun petugas.
“Di data kami ada 151 pengungsi, 29 petugas TNI/Polri, 20 anggota Pol PP dan 7 anggota BPBD yang siap dites antigen. Rencananya hari ini pelaksanaannya,” ucapnya.
Katanya, di tiga Posko pengungsian juga telah dipasang baligo berisi ajakan melaksanakan Protokol Kesehatan dengan 5 M.
“Di semua lokasi pengungsian yakni di Taman Burung SBG, SD Cipareuag serta TK Al-Hidayah dan sekolah Az-Zahra sudah ada baligo untuk mengingatkan warga agar selalu mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas,” tuturnya.
Dudung mengatakan bahwa untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga pengungsi dan petugas, maka telah disediakan juga Posko Kesehatan yang hadir di tiga tempat.
“Posko Kesehatan Utama di Puskesmas Sawahdadap. Dua Posko lainnya di SD Cipareuag dan Taman Burung,” imbuhnya. (Mg10/wan)