JAKARTA – Warga dari tanah Minang mengirimkan paket berisi rendang seberat 340 kilogram bagi korban terdampak gempa Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Bulan Sabit Merah Indonesia Sumatra Barat (BSMI Sumbar).
Rendang dikirim dari Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumbar, dengan menggunakan Boieng A 7302 milik TNI Angkatan Udara, Rabu (27/1). Rute penerbangan itu nantinya dari Padang kemudian transit di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kemudian bantuan rendang digabung dengan logistik lain menuju Sulbar.
Sekretaris Umum BSMI Sumbar Heni Fitria menyebutkan, warga terdampak gempa Sulbar membutuhkan makanan siap saji. Dari situ, tercetus ide untuk mengirimkan rendang bagi korban terdampak gempa.
“Maka makanan ready meal to eat merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan logistik terutama pada masa tanggap darurat. Rendang dipilih karena sifatnya tahan lama dan makanan ini bisa diterima oleh kebanyakn masyarakat Indonesia,” papar Heni dalam keterangan resminya, Kamis (28/1).
Heni menerangkan ide ini pertama kali diluncurkan oleh beberapa pengurus Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Padang yang terdiri dari wakil berbagai organisasi termasuk BSMI Sumbar.
BSMI Sumbar lantas mengoordinir, mengumpulkan dana bantuan, dan mengusahakan transportasi serta distribusi logistik sampai ke Sulbar. “Insyaallah rendang ini bisa tahan sampai tiga bulan. Jadi insyaallah bisa bermanfaat untuk masyarakat yang masih ada di pengungsian,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional BSMI Djazuli Ambari mengatakan, pihaknya juga mengirim satu sukarelawan medis menuju Sulbar. Tidak hanya itu, BSMI turut mengirimkan pakaian bagi korban terdampak gempa Sulbar.
“Dari Jakarta, BSMI juga menambah 1 relawan medis dan bantuan pakaian untuk dewasa dan balita selain mengawal bantuan rendang untuk masyarakat Sulbar,” ujar dia kepada awak media, Kamis.
Djazuli menyebut, Rumah Sakit Lapangan BSMI di Mamuju sudah beroperasi dengan bantuan tenda dari BNPB. Selain itu, Tim Medis BSMI dari berbagai provinsi juga rutin mendatangi pos-pos pengungsi guna melakukan klinik bergerak.
“Masih banyak daerah yang harus ditembus karena medan sulit jadi tim medis BSMI mendatangi mereka sekaligus menyalurkan bantuan logistik yang dititipkan di RS Lapangan BSMI di Mamuju,” ujar Djazuli. (ast/jpnn)