Atet yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Satgas Anti Rentenir ini menjelaskan, pihaknya juga bersama dinas lain akan mengkoordinasikan terkait kebutuhan para peminjam. Yaitu mencari alternatif pembiayaan atau sumber dana, serta dengan program yang ada di dinas.
“Misalnya ada yang meminjam uang untuk pendidikan, padahal ada akses pendidikan gratis atau program beasiswa. Nanti ke depan bisa dikonsultasikan ke Dinas Pendidikan jadi agar ada jalan keluar,” jelasnya.
Atet mengaku, banyak faktor yang menyebabkan masyarakat terjerat utang pada rentenir salah satunya karena modal usaha. Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya akan mencari solusi dengan meminjamkan modal dan memberikan edukasi.
“Kemudian untuk modal usaha. Ada dari Baznas misalnya. Ada juga yang perlu dibina seperti orang yang kecanduan berutang, bisa disampaikan untuk konsultasi dengan pemberdayaan keluarga, bagaimana cara mengatur perekonomian rumah tangga agar tidak konsumtif,” pungkasnya. (mg1/drx)