Sementara itu bila relawan tersebut terpapar COVID-19 setelah tiga bulan, kata Emil, maka hal itu menjadi pertanyaan. “Lain halnya kalau sudah dinyatakan di bulan ketiga seperti katanya antibodi saya ini sudah 99 persen dan kena Covid maka itu jadi pertanyaan yang valid. Tapi kalau terjadinya sebelum 30 hari setelah suntikan kedua itu bisa saja karena antibodinya sedang berproses, dia jorok dan tidak 3M, menantang atau kasus selebriti baru sehari disuntik terus malemnya pesta, itu vaksinnya belum berfungsi,” ujarnya.
Selain itu, kata Emil, pihaknya juga saat ini tengah mendalami permasalahan data yang masih menjadi kendala vaksinasi Covid-19.
Emil menyebutkan, target 100 persen tidak terpenuhi karena pemberitahuan vaksinasi yang dikirim via SMS tidak semuanya datang. Meski begitu, dia memastikan vaksinasi di tujuh wilayah Jabar berjalan dengan lancar.
“Saya laporkan vaksinasi berlangsung lancar di tujuh wilayah di Jawa Barat hanya manajemen data masih jadi kendala,” kata Emil.
Dia menyebut, pihaknya akan meminta kepada Pemerintah Pusat untuk diberikan kewenangan lebih besar dalam mengelola masyarakat yang akan disuntik vaksin Covid-19.
“Nah, ini yang kita akan sinkronisasi dengan Pemerintah Pusat agar Pemerintah Daerah Jawa Barat diberi kewenangan lebih besar untuk mengelola siapa-siapa yang divaksin,” ucapnya.
Tak hanya permasalahan data, Emil juga mengungkapkan bahwa gangguan tensi orang yang hendak divaksin juga menjadi permasalahan utama. Pasalnya, lanjut dia, orang yang memiliki tensi lebih dari 140 itu tidak bisa disuntik vaksin.
Menurut Emil, dari tokoh-tokoh masyarakat ada total 90 yang ditargetkan tapi ternyata tidak semua bisa disuntik karena tekanan darahnya tinggi. “Jadi dari target 90, ada 21 orang yang ditunda tidak di hari ini itu menunggu tensinya turun maksimal di 140,” paparnya.
Tal hanya itu, Emil pun mengungkapkan keprihatinan karena selama enam minggu berturut-turut Karawang masih masuk zona merah.
Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa dirinya akan melakukan kunjungan kerja ke Karawang untuk melihat kondisi dan situasi terkini.
“Kita prihatin adalah Karawang masih zona merah. Jadi kami akan melakukan kunjungan kerja secepatnya ke sana,” katanya.