BANDUNG – Selain dijadikan tempat wisata, Sungai Cikapundung juga bisa dijadikan kawasan konservasi, seperti konservasi ikan.
Dalam rangka konservasi Sungai Cikapundung tersebut, Komunitas Serlok Bantaran Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung bersama pihak lainnya. Komunitas ini membuat konservasi bambu, mata air, dan ikan native di Bantaran Sungai Cikapundung.
Menurut Founder Serlok Bantaran Indonesia, Nusep Supriadi, Sungai Cikapundung dulunya menjadi habitat banyak ikan-ikan sungai, seperti ikan badar, nilem, kekel, beunteur, dan lalawak. Namun saat ini, hampir semuanya sudah tidak ada di sungai. Bila ada ikan yang hidup, merupakan ikan pendatang seperti lele yang sebetulnya menjadi predator.
Nusep menilai, ikan-ikan yang hidup di sungai bisa menjadi indikator air yang bersih. Jika air kotor, maka banyak ikan yang akan mati. Hal itulah yang terjadi di Sungai Cikapundung saat ini.
“Kalau kita banyak menaruh ikan di sungai pasti akan mati juga. Apalagi ada pembuangan limbah. Jadi di sini ada kolam ikan tujuannya untuk edukasi anak cucu kita bahwa di sungai dulunya banyak ikan seperti ini,”kata Nusep, Selasa (12/1).
“Di sini juga ada ikan mahseer atau disebut kancra atau ikan dewa yang beratnya bisa 50kg lebih. Mudah-mudahan bisa dibudidayakan dan dibuat percontohan. Karena ikan sungai juga punya nilai gizi yang baik seperti ikan laut,” lanjutnya.
Lokasi Serlok Bantaran juga bisa dikunjungi masyarakat. Namun Nusep menginginkan para pengunjung tidak hanya berwisata atau berswafoto saja. Dia berharap pengunjung mendapat nilai edukasi dengan mengunjungi lokasi tersebut.
“Sudah banyak yang datang ke sini, yang jelas tujuan kami minimalnya pengunjung teredukasi, ketika melihat yang ada di sini dan pulang ke rumah dapat ilmu terkait Sungai Cikapundung ini,”ucap Nusep.
Bantaran Sungai Cikapundung bisa menjadi potensi wisata. Namun selain itu juga harus bernilai ekonomi dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Untuk itu, ia juga mengajak semua semua pihak yang ingin bekerja sama melestarikan alam di Sungai Cikapundung agar bisa kembali indah seperti dulu. (Mg. 12, Ira)