BOGOR – Keluarga Kapten Afwan Rahimahullah Zamzami masih dirundung duka. Pilot Sriwijaya Air SJ182 itu meninggalkan kesan mendalam buat orang yang dia tinggalkan, terutama bagi istri dan anak-anaknya.
Kediaman Kapten Afwan di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor terus didatangi tamu sejak pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak hingga dinyatakan jatuh di Perairan Kepulauan Seribu.
Sejumlah sahabat, tetangga dekat, serta kerabat mendatangi rumahnya dan mendoakan yang terbaik untuk pilot Sriwijaya Air yang dikenal saleh dan dermawan itu.
Orang nomor satu di Kabupaten Bogor, Ade Yasin juga mendatangi kediaman Afwan sekira pukul 08.00 WIB kemarin, Minggu, (10/1) seperti dikutip dari jpnn. Ade Yasin hadir untuk memberikan ucapan turut berduka sekaligus memberikan energi positif kepada keluarga yang hingga detik itu masih terpukul atas belum ditemukannya sang pilot.
“Saya datang sebagai Bupati Bogor, sekaligus karena memang warga Bogor, dan juga bertetangga. Saya datang ke sini untuk memberikan semangat dan motivasi kepada keluarga,” ujar Ade seperti dikutip dari Radar Depok.
Tidak hanya keluarga, sahabat dekat Kapten Afwan juga merasa terpukul atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJY 182 di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu.
Teman semasa kecil Afwan, yang tergabung ke dalam grup Kerumunan Remaja Depok (Keredok) juga ada di sana. Kumpulan pemuda yang tinggal di sekitar wilayah Jalan Majapahit Kota Depok, duduk berjejer di belakang tenda. Ada Teguh Joko, Jamal, beserta kawan-kawannya. Salah satu yang merasa amat terpukul ialah Jamal, pria berusia 55 tahun yang akrab dengan Afwan sewaktu masih bocah.
“Semestinya saya ketemu Aan (panggilan akrab Afwan) sebelum dia berangkat, tetapi karena di tengah jalan dia mengabari saya kalau tidak bisa bertemu,” terang Jamal. (daffaandarifkasyaifullah/rd/jpnn)