Lebih dari itu sosok ketua harus mampu memajukan dan tetap menjaga ghiroh pengurus PG melalui pembinaan serta memberikan pendampingan pendidikan politik terhadap kader partai. Yang paling lebih utama adalah memperhatikan peran dan fungsi Kepengurusan hingga ke tingkat pengurus desa, bahkan kalau bisa hingga ke tingkat RT/RW.
Hal itu, setidaknya pernah dilakukan oleh pendahulu Partai Golkar di era kejayaanya dulu, dan jangan sampai ada lagi kader kartai yang potensial kabur ke partai lain dan hasil binaan partai akhirnya dinikmati oleh orang lain.
“Marwah Golkar harus tetap dijaga. Melalui afektabilitas serta elektabilitas ketua DPD terpilih nanti,” tandasnya. Ia menambahkan, sebagai langkah dan sikap awal dalam rencana musda dan penentuan calon ketua DPD Golkar periode 2021-2025 harusnya sudah diputuskan.
Indra menyebut banyak pilihan di Golkar saat ini ada H. Anang Susanto, H. Lili Asju, H. Deding Ishak yang sudah malang melintang di Golkar bahkan merasakan atmosfer pertarungan politik nasional, atau bahkan di lokalan pun ada nama Hj. Emma, H. Sugih dan nama-nama lainya yang bisa dijadikan opsi untuk bisa memberikan motivasi dalam menjaga kebesaran Partai Golkar di Kabupaten Bandung.
“Sebab, saya pribadi percaya mereka sudah memiliki aksesbilitas dan elektabilitas yang cukup.Intinya untuk menjadi Ketua itu harus memiliki PDLT (Pengabdian, Dedikasi, Loyalitas dan Tanggung Jawab) yang tinggi terhadap partai,” jelasnya.
Indra menegaskan, keputusan pengurus Golkar yang memiliki hak suara dalam musda nanti, harus mampu bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan atas keputusannya dalam menentukan dukungan yang diambil baik atas dasar rapat pleno pengurus maupun dari hasil kajian yang harus obyektif. Jangan sekali-kali melibatkan subjektivitas terhadap pilihan yang akan diberikan nanti, karena ini untuk masa depan partai itu sendiri.
Indra berharap rekomendasi dan dukungan dapat diberikan kepada calon ketua DPD yang memiliki tujuan yang sama dengan para pengurus, khususnya dalam menjaga kebesaran partai Golkar Kabupaten Bandung. “Intinya yang mampu memperhatikan pengurus partai hingga ke tingkat pengurus desa bahkan ke tingkat RT/RW,” tandas Indra. (bbs/tur)