Menurut Harry, Jabar didukung SDM ekonomi kreatif yang berpengalaman, pengetahuan industri kreatif yang luas, kemampuan produksi yang unggul, ditambah jejaring ekosistem ekraf yang andal. Tak salah jika Jawa Barat menyandang predikat sebagai provinsi paling banyak memiliki unit usaha ekonomi kreatif di Indonesia sejumlah 1.504.103 unit usaha. Sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018.
Dia memerinci, dalam Jabar NTB Connection tersebut, Branding Development direncanakan berlangsung Desember 2020 – Desember 2021. Salah satu acara inti adalah lomba logo Mandalika 2021 dan pengenalannya ke khalayak luas.
”Kick-off program pada 16-17 Desember 2020. Saat itu diadakan pelatihan packaging, desain grafis, pengolahan kopi, dan seni mengolah kulit,” urainya.
Harry mengungkapkan, rangkaian pelatihan ditutup oleh pameran ekslusif, pada 17 Desember 2020 dengan nenampilkan hasil industri ekonomi kreatif. Di antaranya produk UKM kuliner, UKM hasil pengolahan kulit, UKM kopi, UKM kriya dan UKM fesyen, yang kesemuanya mendapat dukungan permodalan dari bank bjb. (rls)