Risma Gelo

Risma Gelo
0 Komentar

Juga belum sepenuhnya selesai. Tapi sudah terlihat sangat menawan.

Banyak sekali perubahan besar di Surabaya. Kalau Bu Risma boleh merangkap jabatan, semua itu akan selesai tepat di hari terakhirnya sebagai wali kota.

Tapi UU tidak membolehkan itu. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah menandatangani SK baru. Kemarin dulu. Isinya: mengangkat Wakil Wali kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sebagai Plt wali kota.

Warga Surabaya pun tidak sempat menggelar acara terima kasih untuk Bu Risma –kecuali lewat sederet papan bunga di Taman Surya, di sebelah rumah dinasnyi.

Baca Juga:Gabriel Jesus dan Kyle Walker Terkonfirmasi Positif COVID-19Piala Dunia U-20 Ditunda, Timnas U-19 Alihkan Fokus ke Piala Asia

Bu Risma sendiri mungkin juga merasa: lho kok jadinya begini. Mengakhiri jabatan wali kota tanpa sempat pamitan secara spesial. Saya pun termasuk agak gelo dengan ending seperti ini.

Apalagi suasananya juga lagi pandemi.

Rasanya cara mengakhiri masa jabatan yang begitu prestisius yang seperti ini kurang memadai.

Tapi tetap saja disyukuri. Kan naik jabatan. Bahkan kenaikan itu luar biasa. Dari wali kota langsung menjadi menteri. Rasanya belum pernah ada yang seperti itu.

Yang mungkin juga mengganjal adalah SK Gubernur itu. Kok dijatuhkan kepada wakil wali kota. Yang selama ini dikenal tidak sejalan dengan Bu Risma.

Whisnu memang sangat ingin maju sebagai calon wali kota di Pilkada lalu. Tapi ia merasa terganjal oleh Bu Risma. Lalu, setelah itu, seperti terjadi perang dingin yang membeku.

Tentu SK Gubernur itu tidak salah. Memang sudah seharusnya begitu. Sesuai dengan UU yang berlaku. Tapi seandainya jabatan Plt itu bisa jatuh ke orang yang dikehendaki Bu Risma rasanya akan berbeda.

Tapi suasana tidak nyaman itu toh tidak akan lama. Kurang dari 2 bulan. Dan yang penting cita-cita Whisnu untuk menjadi wali kota akhirnya terkabul –meski hanya untuk 1,5 bulan.

Baca Juga:George Russel Ubah Mobil F1 WilliamJalani Tes Antigen, 22 Calon Penumpang Kereta Cirebon Positif COVID-19

Yang akan lama kelihatannya adalah suasana kurang nyaman lainnya: hubungannyi dengan gubernur Jatim. Yang selama pandemi kemarin penuh dengan drama. Bu Risma, sebagai wali kota, merasa tidak sejalan dengan gubernur.

Kini Bu Risma menjabat menteri sosial. Yang secara hierarki di atas gubernur. Apakah perang dingin itu akan berlanjut ke babak berikutnya.

0 Komentar