Libur Nataru Picu Ledakan Kasus

BANDUNG – Libur panjang akhir tahun 2020 akhir segera tiba. Ancaman ledakan kasus yang dipicu akibat kerumunan pengunjung masih bisa terjadi mengingat masuk keluar daerah ke Jawa Barat (Jabar) sangat tinggi. Hal itu lantaran banyak lokasi wisata yang menjadi tujuan orang dari berbagai daerah.

Provinsi Jabar menjadi penyumbang kedua terbanyak kasus positif virus korona atau orang yang terinfeksi Covid-19, Sabtu (19/12).

Data, update virus korona di Jabar dari Kementerian Kesehatan yang dibagikan BNPB, tercatat ada 1.132 kasus baru positif Covid-19 di Jabar.

Total angka positif di provinsi yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil sebanyak 72.886 kasus. Kabar baiknya, ada 536 orang yang dinyatakan sehat dari infeksi Covid-19.

Angka tersebut menempatkan Jabar sebagai provinsi kedua terbanyak kasus virus korona setelah DKI Jakarta.

Diketahui, DKI Jakarta tercatat ada 1.899 kasus baru, dengan angka kematian pada bertambah 20 orang.

Sementara di Jabara ada penambahan angka kematian satu orang. Daerah lain yang juga tinggi adalah Jawa Tengah dan Riau. Masing-masing hari ini bertambah 998 dan 372 kasus.

Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan yang masuk ke wilayah Jabar, Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar terus melakukan persiapan jelang libur perayaan Natal 2020 dan tahun baru 2021 (nataru).

Salah satunya dengan mendirikan posko pelayanan di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung sebagai jalur perbatasan antar daerah yang kerap ramai kendaraan.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, Hery Antasari mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pengecekan kesiapan baik dari segi pasukan lapangan, SDM maupun sarana dan prasarana di jalur Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

“Salah satu pengecekan kesiapan kita yaitu posko pelayanan di Nagreg. Ini hal baru yang kita pasang,” kata Hery, Minggu (20/12).

“Posko sudah diresmikan dan siap beroperasi untuk melayani masyarakat yang melakukan perjalanan libur Nataru. Kemarin juga kami sudah Apel Kesiapsiagaan tingkat provinsi,” tambahnya.

Dari hasil pengecekan, kata Hery, posko yang didirikan sudah cukup baik bahkan di atas ekpektasi. Menurutnya, pengecekan tersebut merupakan rangkaian sekaligus pemantauan pertama arus mudik dalam rangka libur nataru.

“Posko ini sudah cukup baik, meskipun masih ada yang harus disempurnakan untuk kedepannya. Ini juga sebagai latihan persiapan libur Idul Fitri 2021, mudah-mudahan nanti lebih baik lagi,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan