BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyalurkan bantuan keuangan (bankeu) dan bantuan sosial (bansos) kepada siswa tidak mampu atau siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) untuk tingkat SD, SMP dan SMA serta mahasiswa di perguruan tinggi senilai Rp 144.887.135.000. Pemberian bantuan bertujuan agar siswa RMP tersebut bisa melanjutkan sekolah.
”Alhamdulillah kita (Kota Bandung) telah menjalankan bantuan keuangan RMP untuk SMA, SMK bantuan keuangan dari APBD Kota Bandung,” ujar Oded di Pendopo Kota Bandung, Kamis (17/12),
Secara detail dia menjabarkan, bantuan keuangan diberikan kepada 4.515 siswa SMA swasta yang berasal dari 71 sekolah. Adapun nilai bantuan masing-masing siswa sebesar Rp 2 juta dengan total bantuan yang diberikan sebesar Rp 9.030.000.000.
Berikutnya, bantuan keuangan juga diberikan kepada 12.038 siswa SMK swasta yang berasal dari 99 sekolah. Menurutnya, nilai bantuan masing-masing anak sebesar Rp 2 juta dengan total nilai bantuan mencapai Rp 24.076.000.000.
”Alhamdulillah kita sudah menyerahkan kepada mereka,” bebernya.
Lebih lanjut Oded mengatakan, adapun bantuan sosial diberikan kepada 7.556 siswa SD swasta yang berasal dari 90 sekolah dengan masing-masing bantuan sebesar Rp 2.160.000. Sementara itu, 10.565 siswa SMP swasta mendapatkan bantuan masing masing Rp 4.275.000.
Di tingkat perguruan tinggi, bantuan juga diberikan kepada 3.581 mahasiswa di 59 perguruan tinggi dengan nilai masing-masing Rp 4.8 juta. Menurutnya, jumlah keseluruhan bantuan sosial dan bantuan keuangan mencapai Rp 144.887.135.000.
Oded mengungkapkan, pihaknya memberikan bantuan kepada siswa SMA dan SMK swasta yang wewenangnya berada di Provinsi Jabar karena ingin menghadirkan rasa keadilan kepada siswa tidak mampu dan memiliki keterbatasan.
”Wujud dan komitmen saya berpihak kepada pembangunan SDM (sumber daya manusia),” ungkapnya.
Semenatara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Cucu Saputra menegaskan, bantuan yang diberikan bukan merupakan bantuan personal, melainkan bantuan operasional.
Menurutnya, bantuan langsung diberikan kepada sekolah untuk biaya operasional siswa sehingga siswa tidak mampu tidak perlu mengeluarkan iuran.
”Jadi ini bukan bantuan personal, ini bantuan operasional, jangan pernah berpikir bantuan ke orang. Siswa di sekolah swasta untuk operasional dibiayai APBD Bandung, jadi tidak usah iuran,” ucapnya.