NGAMPRAH – Berdasarkan hasil evaluasi mingguan Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali masuk ke zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Saat ini kasus Covid-19 di KBB mencapai 1257 kasus. Rinciannya 394 orang positif aktif, 836 orang dinyatakan sembuh, dan 27 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto mengatakan cukup sulit mempertahankan posisi KBB untuk tetap di zona oranye mengingat kedisiplinan masyarakat rendah dalam penerapan protokol kesehatan. “Iya hari ini KBB kembali ke zona merah. Agak kesulitan juga untuk bertahan di oranye, karena kasus positifnya terus bertambah,” ujar Hernawan saat dihubungi, Senin (14/12)
Belakangan ini, kenaikan angka kasus Covid-19 di KBB mengalami lonjakan drastis karena banyaknya masyarakat yang melakukan perjalanan antar daerah dan penyebaran di lingkungan keluarga.
“Kebanyakan penyebaran Covid-19 ini karena pelaku perjalanan, jadi ada yang kerja atau habis berkunjung dari luar daerah, kemudian positif dan menyebarkan di keluarganya,” terangnya. Pihaknya mengupayakan langkah intervensi dengan mempercepat proses kesembuhan pasien positif Covid-19.
Misalnya dengan pemantauan intensif dan pemberian suplemen untuk meningkatkan imunitas pasien positif. “Sejauh ini pelaku perjalanan dan klaster keluarga penyumbang kasus Covid-19 di KBB. Kita hanya bisa berupaya mempercepat kesembuhan, karena kalau mengatur masyarakat untuk disiplin prokes agak sulit, banyak yang sudah abai,” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Bagaimana pun tetap wajib menerapkan prokes, karena itu langkah pencegahan yang paling mudah dan murah untuk dilakukan,” bebernya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut zona merah penyebaran Covid-19 di Jawa Barat kembali bertambah. Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat kembali berstatus zona merah.
“Zona merah bertambah menjadi delapan daerah. Jadi ini kita harus waspada ya,” ujar Ridwan Kamil. (mg6/bam)