BANDUNG– Liburan sekolah telah tiba. Biasanya hal yang dinantikan anak sekolah usai mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) seperti saat ini adalah liburan bersama keluarganya.
Beberapa destinasi wisata seperti Kota Yogya, Semarang, maupun Solo sering menjadi pilihan untuk liburan keluarga. Kenapa? Karena beberapa kota tersebut bisa dikatakan surganya baju berbahan dasar kain batik.
Hal yang paling dinanti saat berlibur ke kota-kota tersebut yaitu belanja baju batik sebagai buah tangan untuk kerabat, maupun untuk dipakai sendiri.
Saat ini penggunaan kain batik pun sudah bukan lagi menjadi pakaian yang digunakan untuk acara formal saja.
Banyak cara untuk memadu madankan kain batik dan justru membuat penampilan semakin terlihat keren.
Dikenal sebagai kota pusat fesyen di Indonesia, Lakon Heritage pun membuka toko pertamanya di Jawa Barat, lebih tepatnya di Lower Ground Miko Mall Jalan Raya Kopo No 599, Kota Bandung.
Usaha yang dibangun oleh Maria Eunike Santoso dan Christian Sinudarsono sejak 2015 ini bertujuan untuk terus memperkenalkan batik yang asalnya dari Indonesia.
“Sebelumnya kami berangkat dari usaha konveksi yang kemudian hasilnya disetor ke orang lain. Tapi kemudian kami berpikir kenapa gak kita langsung jual saja, apalagi banyak yang menjualnya dengan harga yang cukup mahal,” ungkap Maria, saat ditemui usai grand opening Lakon Heritage. Sabtu (5/12)
Barang yang dijual di Lakon Heritage harganya begitu murah dan tentu membuat kaget para pengunjung yang datang. Harga pakaian batik dibanderol mulai dari Rp15.000.
Selain menjual bahan batik dan pakaian jadi, Lakon Heritage pun menawarkan harga jahit dengan harga cukup murah yakni Rp15.000 untuk menjahit pakaian seragam batik. Bahkan menjual home decor untuk mempercantik rumah anda. Harganya pun mulai dari Rp10.000.
Ia mengakui sejak awal sering mengikuti bazzar, Maria dan Christian seringkali mendapat komplain pesaing bisnis lainnya karena harganya yang jauh lebih murah di pasaran.
“Sempat ikut bazaar, sudah deal dan uang kita dibalikin karena tenant lain keberatan kalau ada kita. Tapi itu nggak membuat kami patah semangat,” ucapnya.
