CIMAHI – 30 persen masyarakat Kota Cimahi belum menikmati air bersih. Mereka masih memanfaatkan air sumur sendiri dan bantuan dari industry. Sementara cakupan pelayanan air bersih saat ini baru mencapai sekitar 70 persen.
Sejauh ini, kebutuhan air bersih warga didapat dari berbagai sumber. Di antaranya dari Perusahaan Daerah Tirrta Raharja dan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) serta sumur artesis yang dibuatka Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.
”Kebanyakan itu dari sumur artesis. Kemudian pelayananan kota itu ada juga dari SPAM dan Tirta Raharja,” terang Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Muhammad Nur Kuswandana, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (6/12).
Penambahan pelayanan cakupan air bersih bagi masyarakat di Kota Cimahi sendiri awalnya akan membangun SPAM Leuwilayung. Namun dipastikan batal sebab pemilik enggan melepas lahannya sesuai harga yang sudah ditetapkan tim appraisal.
”Leuwilayung itu tidak jadi dilaksanakan karena harga tanahnya berlipat-lipat di sana dari (harga) appraisal. Jadi dibatalkan,” beber.
Dengan batalnya pembangunan SPAM Leuwilayung, terang Nur, pihaknya sudah menyiapkan opsi lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Cimahi. Pihaknya akan membuat SPAM di Kelurahan Pasirkaliki.
SPAM tersebut akan memanfaatkan keberadaan embung atau kolam retensi yang rencananya akan dibangun. Pihaknya sudah membebaskan lahan sekitar 1 hektare lebih di sana.
”Kita sudah beli lahan untuk embung sekaligus kita akan nyadap airnya. Bukan dari kolam retensinya tapi dari sungainya itu,” jelasnya.
Untuk kolam retensinya, ungkap Nur, saat ini sedang dibuatkan desainnya oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Sementara pihaknya sedang melakukan pembuatan Feasibility Study (FS). Hasilnya nanti akan disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenangan PUPR).
”Mudah-mudahan dibantu. Karena ada kriteria seperti lahan tersedia, desain ada, ada Surat Izin Pengambilan Air (SIPA),” terangnya.
Selain itu, lanjut Nur, pihaknya juga berencana menambah SPAM baru yang bersumber dari aliran Sungai Cimahi. Saat ini, dari sungai tersebut sudah disedot untuk kebutuhan produksi air di SPAM yang sudah terbangun.
Pihaknya berharap pembuatan SPAM baru dari aliran Sungai Cimahi itu diizinkan BBWS.