CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi (Pemkot Cimahi) saat ini dalam kebingungan. Sebab, tempat isolasi untuk pasien positif Covid-19 disesjumlam rumah sakit di Kota Cimahi kondisinya sudah penuh.
Meski begitu, Pemkot Cimahi tengah menyiapkan tempat isolasi baru, Namun, ketika ditanyakan tempatnya, belum bisa dijawab dengan alasan dirahasiakan.
Pelaksana Tugas Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, keputusan menyiapkan tempat baru untuk merawat pasien COVID-19 sudah berdasarkan hasil rapat bersama Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kota Cimahi.
“Hasil rapat, tempat isolasi kita siapkan 2 tempat. Tempatnya menyusul,” kata Ngatiyana, Kamis (3/12).
Persiapan tempat baru khusus pasien COVID-19 itu bukan tanpa alasan. Rumah sakit rujukan pasien yang terpapar virus korona di Kota Cimahi kapasitasnya sudah penuh. Bahkan ada pasien suspect dan probable yang harus antre di ruang IGD khusus.
Ada enam rumah sakit di Kota Cimahi yang merawat pasien COVID-19. Yakni RSUD Cibabat, Rumah Sakit Dustira, Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Kasih Bunda, Rumah Sakit Mall dan Rumah Sakit Avisena. Ditambah BPSDM.
“Rumah sakit yang ada di Cimahi saat ini sudah penuh. Kan pasiennya bukan dari Cimahi saja,” sebut Ngatiyana.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, jumlah pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit di Kota Cimahi mencapai 153 orang yang berasal dari berbagai daerah. Termasuk dari Kota Cimahi.
Rinciannya, pasien zona hijau sebanyak 93 orang, zona kuning sebanyak 55 orang dan zona merah 6 orang.
Sementara jumlah kasus COVID-19 per hari ini di Kota Cimahi mencapai 1.220 orang. Rinciannya, sebanyak 790 sudah dinyatakan sembuh, ada 32 orang meninggal dunia serta 398 orang meninggal dunia.
“Kebanyakan itu isolasi mandiri ada 334 orang, 64 orang di rumah sakit,” beber Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini.
Dengan masih banyaknya pasien yang terkonfirmasi positif aktif, kata Rini, sapaan Chanifah, dibutuhkan ruang isolasi baru. “Kita sedang siapkan tempat karena kondisinya lumayan darurat,” ucapnya.
Untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri, tegas Rini, tetap mendapat pengawasan dan pengobatan dari Puskesmas. Hanya saja, kata dia, jumlah pasiennya saat ini memang tidak ideal jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas yang ada.