BANDUNG – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung menjajal para calon ketua baru dalam ajang debat terbuka.
Acara yang diadakan di waroeng Babagi di Jl. Sri Bentang No. 29 (28/11) ini menghadirkan tiga calon ketua di antaranya Firman NST dari Komisariat Hukum Universitas Padjajaran , Muhammad Nur Jamaluddin, S.H dari Komisariat Hulum Universitas Pasundan, dan Hilman Al-Azmi Hadafi dari Komisariat Syariah Univesitas Islam Bandung.
Ketiga calon ketua umum memiliki prinsip berbeda tapi tetap berdasarkan visi-misi untuk membawa HMI lebih baik.
Calon Ketua Firman misalnya, dia ingin menciptakan kader-kader HMI yang mampu menjadi promotor dan konseptor pada organisasi.
“Saya ingin menciptakan kedepannya kader-kader yang ada di cabang bandung mampu menjadi promotor dan konseptor pada organisasi HMI Cabang Bandung” ujar Firman.
Sedangkan dari calon ketua Jamal mempunyai visi menjadikan HMI Cabang Bandung harus profesional dengan mengedepankan basis digital.
“Disini saya memiliki visi Digitalisasi HMI Cabang Bandung menuju profesionalitas dan berdaya saing” Ucap Jamal.
Sementara itu, calon ketua ketiga Hilman lebih kepada pembenahan internal organisasi. Dia memandang bahwa HMI Cabang Bandung kurang dekat dengan Komisariat-Komisariat yang ada di Kota Bandung.
’’Kedepannya akan memperkuat komunikasi dan kordinasi Hmi Cabang Bandung dengan Komisariat-komisariat yang efektif,’’kata dia.
Debat calon ini nantinya akan dilanjutkan pada konfrensi HMI Cabang Bandung yang akan dilaksanakan di Graha Hmi Bandung di jalan Sabang No. 17, Kota Bandung.
Sebagai penanggung jawab dan pelaksana, Budiana Setiadi dan Hamzah Misbachul mengungkapkan, bahwa debat terbuka ini merupakan pertama kalinya setelah beberapa tahun terselenggarakannya konfrensi Cabang (KONFERCAB).
“Saya optimis belum ada bentuk momen politik Konferensi HMI Cabang Bandung. Kami rasa menggagas debat kandidat calon ketua dalam konstalasi konfercab adalah awal pertama kali dalam sejarah politik HMI Cabang Bandung,’’ucap Budi.
Hamzah menambahkan, setelah diselenggarakannya acara debat terbuka ini, diharapkan akan menjadi budaya baru dalam memilih ketua umum HMI Cabang Bandung. Khususnya momentum konfercab.
’’Kami juga berharap kelak budaya ini juga ditiru dan diterapkan oleh cabang lain dengan perbaikan di beberapa kekurangan, tentunya dengan menyesuaikan kultur cabang tersebut,’’ujar Hamzah. (sur/yan)