BANDUNG – Gelombang aksi penolakan kedatangan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terus meluas diberbagai koata di Jawa Barat.
Kali ini di Kabupaten Garut, sekitar 150 orang mengatas namakan Masyarakat Garut Cinta NKRI melakukan aksi unjukrasa di Bundaran Simpang Lima Kota Dodol itu
Selain membawa spanduk dan Baliho yang berisi kecaman dan penolakan terhadap pimpinan FPI, para pengunjukrasa juga meneriakan Yel yel, bahwa warga Garut cinta damai dan menolak adanya provokasi yang mengatasamakan agama.
Koordinastor aksi Kusdiyatno menuturkan, pihaknya akan menolak dengan keras apabila Habib Rizieq datang ke Kabupaten Garut.
Selain itu aliansi masyarakat Garut Cinta NKRI menyatakan dukungan kepada TNI Polri yang telah melakukan tindakan tegas terhadap aksi provokasi HRS.
Dia mengatakan, sejatinya umat islam di Garut sangat cinta ulama. Tapi kami menolak jika ada ulama yang berdakwah secara provokatif dan memecah belah.
’’Umat jangan dipecah belah demi kepentingan kelompok tertentu. Jangan korbankan masyarakat dengan kegiatan yang dapat menimbulkan cluster baru Covid. Garut sudah banyak yang terpapar Covid jangan jadikan korban baru, aktivis asal kota dodol ini juga menyebutkan dirinya cinta dengan ulama dan habaib tapi bukan yang provokator, karena menurut dirinya Ulama harus memberikan kedamaian dalam ceramahnya bukan menyulut permusuhan.
Kusdiyanto mengancam, Jika Riziq Shihab nekat datang ke Garut, maka dirinya kami siap melakukan penolakan atas ulama seperti itu. Sebab ulah Riziq Shihab yang mengumpulkan banyak masa di bandara soekarno hatta dan kerumunan di bogor membuat banyak orang terjangkit Covid-19. Bahkan Habib rizieq sendiri terindikasi terpapar meskipun hasilnya masih dirahasiakan.
’’Itu pertanda bahwa Covid bukan masalah main main. Mari kita ikuti protokol kesehatan bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan penegakan hukum bagi para pelanggar protokol kesehatan,’’pungkas dia. (*)