“Golok ini yang dipakai oleh pejuang Jawa Barat ketika melawan NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Banyak orang NICA yang terbunuh oleh golok ini. Kemudian ini adalah mesin jahit milik ibu Dewi Sartika, yang dipakai untuk mengajarkan perempuan menjahit,”jelas Joni.
“Ibu Dewi Sartika sampai menjual harta bendanya, untuk mendirikan sekolah. Ia terketuk saat diminta membacakan isi surat oleh anak perempuan di tempat tinggalnya,”tambah Joni.
Di dekat diorama terdapat berbagai informasi mengenai beberapa daerah di Jawa Barat. Informasinya meliputi sejarah, daerah wisata, dan kesenian asli Tanah Pasundan. Ada juga timeline berbagai peristiwa yang dipasang memanjang di sepanjang dinding. Di museum ini juga, para pengunjung dapat menonton film dokumenter perjuangan dan lainnya di Audiotorium museum.
Nah, bagi anda khususnya generasi muda, belum keren bila tak mampir ke museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ini. Selain dapat mengetahui sejarah Bandung dari zaman ke zaman, juga dapat mengambil sisi positif dari kerja keras dan perjuangan para tokoh maupun masyarakat Jawa Barat, dalam memperjuangkan cita-cita.
Meski saat ini tengah pandemi, museum Monumen Perjuangan Rakyat jawa Barat tetap buka, namun tetap menerapkan protokol kesehatan salah satunya 3M, Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. (yan)