SOREANG – Dinas Pariwisata dan Budaya, Kabupaten Bandung melakukan penutupan sementara objek wisata Dreamland yang berada di Cicalengka.
Penutupan dilakukan, karena objek wisata itu belum melengkapi protokol dan kesehatan dan syarat perizinan. Bahkan, seringkali menimbuklkan kerumunan masa.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha mengungkapkan, sebelumnya pihaknya tidak mengetahui ada obyek wisata baru di Cicalengka.
Dia mengekui, Pemkab Kab. Bandung melalui Disparbud Kabupaten Bandung belum mendapatkan notice dari dinas perizinan untuk rekomendasi teknis destinasi wisata itu.
’’Disparbud justru mengetahui adanya destinasi wisata baru itu dari laporan masyarakat,’’katanya kepada Jabar Ekspres Selasa, (25/11).
Dia mengatakan, berdasarkan laporan keberadaan obyek wisata itu banyak melakukan pelanggaran protokol kesehatan. Sebab, Selain menimbulkan kemacetan lalu lintas,kerumunan masa sering dijumpai.
“Sesuai fungsi, kita menugaskan staf kita untuk melihat benar tidak ada destinasi baru, dengan tingkat kunjungan seperti itu. kita monitoring dan hasil di lapangan ternyata seperti itu. Oleh karena itu, kami melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap para pelaku usaha pariwisata,” ungkap Yosep.
Dia mengakui, Disparbud telah menyampaikan surat pada pengelola wisata tersebut untuk melakukan penutupan sementara. Terlebih, obyek wisata dengan nama Drealand itu perizinannya belum lengkap.
Untuk itu, jika nanti izin sudah lengkap, nantinya akan dibantu untuk melakukan melalui simulasi penerapan protokol kesehatan.
“Di satu sisi kita harus merasa bahagia ada destinasi wisata baru, sehingga kunjungan wisata bisa meningkat di Kabupaten Bandung dan itu berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah. Disisi lain, kita juga khawatir dengan persoalan Covid 19, melihat kondisi masyarakat yang tidak terkendali saat melakukan kunjungan,” pungkas dia.
Yosep menambahkan, Pemkab Bandung siap memfasilitasi pengusaha dan masyarakat yang akan membuka usaha.Sebab, adanya investor akan berkontribusi terhadap perekonomian.
“Tidak boleh pemerintah bertindak seperti macan pada uncal, memakan karena adanya sedikit pelanggaran. Pelanggaran itu, kita evaluasi, kita fasilitasi agar masyarakat bisa berusaha dengan aman dari Covid 19,” katanya.
Sementara itu, Pengelola Wisata Dreamland Cicalengka, Andre Adrian Patirane mengatakan, pihaknya hanya menggelar soft opening yang diperuntukan bagi warga sekitar objek wisata.