RIYADH – Pemerintah Arab Saudi akan menggratiskan vaksin corona (Covid-19) bagi 70 persen penduduk dan warga asing di negara itu yang belum terinfeksi.
Direktur Jenderal Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Saudi, dr. Abdullah Asiri mengatakan, bahwa proses suntik vaksinasi akan mencapai target pada akhir 2021.
“Mereka yang belum dinyatakan positif Covid-19 akan diberi prioritas vaksinasi dalam beberapa bulan mendatang,” kata Asiri seperti dilansir Arab News, Selasa (24/11).
Asiri menjelaskan, untuk batas terendah usia yang boleh melakukan vaksinasi adalah 16 tahun. “Bagi kalangan di bawah usia itu harus menjalani pemeriksaan terlebih dulu untuk memastikan apakah mereka memerlukan vaksinasi,” terangnya.
Dalam prakteknya nanti, kata Asiri, pemerintah akan mengumumkan secara langsung jadwal kedatangan vaksin virus corona dalam beberapa pekan mendatang.
“Kerajaan akan berupaya menempuh dua jalur untuk mendapatkan vaksin, yaitu melalui COVAX, di mana G20 berperan dalam pembentukannya dan pendanaan,” ujarnya.
“Arab Saudi akan mendapatkan vaksin dalam jumlah besar melalui fasilitas itu, dan kedua adalah mengontak langsung para perusahaan farmasi besar untuk menutupi jumlah yang tidak bisa diberikan oleh COVAX,” sambungnya.
COVAX adalah sebuah bentuk perkumpulan di tingkat dunia yang bertujuan untuk bekerja sama dengan para perusahaan pembuat vaksin untuk bisa menyediakan vaksin Covid-19 yang aman, efektif, serta mendapat lisensi dan persetujuan, bagi seluruh negara di dunia.
Menurut Asiri, untuk bisa mendapatkan vaksin dibutuhkan upaya dan persiapan yang matang karena prosesnya amat panjang. Maka dari itu, vaksin yang akan didapatkan tahun ini jumlahnya tidak banyak.
“Hal itu akan berdampak terhadap proyeksi pandemi yang diperkirakan masih akan terjadi sebelum pertengahan 2021,” ungkapnya.
Asisten Juru Bicara Menteri Kesehatan Saudi, dr. Muhammad Al-Abd Al-Aly menambahkan, dalam vaksinasi nanti pihaknya hanya akan menyediakan vaksin Covid-19 yang terbukti efektif melawan virus.
“Yang pastinya tidak mempunyai efek samping dan disetujui oleh lembaga yang berwenang menerbitkan lisensi,” kata Al-Aly.
Dapat disampaikan, kasus Covid-19 di Arab Saudi saat ini mencapai 355.489 orang. Dari jumlah itu, 5.877 kasus masih aktif, dan 765 pasien berada dalam kondisi serius atau bahkan kritis. Sampai saat ini Saudi sudah menggelar 9.295.599 tes usap (PCR). (der/zul/fin)