LIVERPOOL – Tuan rumah Liverpool sukses membungkam Leicester City dengan skor telak 3-0, di Stadion Anfield Senin (23/11) dini hari WIB. Memainkan formasi empat bek, tiga gelandang dan trisula mautnya, tim tamu nyaris tak diberi kesempatan berkembang. Meski tanpa Mohamed Salah yang positif COVID-19, Diogo Jota mampu menjadi penggantinya.
Alhasil, juara bertahan Premier League yang memulai musim 2020/21 dengan kurang meyakinkan itu, melejit ke posisi kedua klasemen sementara. Berbagi poin dengan pemuncak, Tottenham Hotspurt, The Reds hanya kalah dalam urusan produktivitas gol.
“Ada banyak poin positif di laga ini. Saya sendiri tidak bisa memilih momen mana yang paling memuaskan hati saya. (Namun kalau harus memilih) saya rasa performa James Milner di bek kanan (yang paling saya sukai). DIa bermain sangat luar biasa. Selain bek kanan Liverpool, lapangan tengah (juga tidak kalah impresif). Inilah performa yang kami harapkan,” kata Jurgen Klopp seperti dikutip dari BBC Sport, Senin (23/11).
Yang tak kalah menarik dari laga ini adalah, rekor baru yang dicatatkan anak asuh Jurgen Klopp tersebut. Dengan kemenangan itu, Liverpool mencatatkan rekor 64 laga tak terkalahkan di kandang sendiri. The Reds era modern ini, mematahkan rekor yang telah berusia 40 tahun. Rekor tersebut terakhir kali dicatatkan Liverpool pada Februari 1978 hingga Januari 1981, yang kala itu diakhir oleh Leicester.
Lebih istimewa lagi, torehan ini ditunjukan Firminho dan kawan-kawan, saat tim sedang bermasalah karena kesehatan pemain. Selain Mo Salah, Klopp juga tidak memainkan Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, Jordan Henderson dan Thiago Alcantara.
Untungnya, masalah cedera Liverpool, gagal dimanfaatkan kubu Brendan Rodgers, yang sebelumnya menang besar 5-2 atas Manchester City. The Foxes juga gagal memanfaatkan segelintir peluang yang mereka miliki, untuk bicara lebih banyak dalam laga prestisius ini.
“Memang sangat memusingkan, untungnya pemain lain ada untuk menjadi solusi. Di bagian lapangan tengah, kita punya pemain muda. Mereke masih kurang berpengalaman, Anda bisa melihat sendiri,” tambah Kloop.
Terkait kekalahan menyakitkan ini, Brendan Rodgers meyakini jika timnya sudah kalah secara mental. Hal inilah yang menurut dia, menjelaskan permainan pasif dan buruknya sistem pertahanan The Foxes. Dan tiga kali kebobolan yang harus mereka derita, satu di antaranya adalah gol bunuh diri, dua lainnya dari Diogo Jota dan Roberto Firmino, adalah efek dari faktor yang disebut di atas.