BOP MDT Diduga Disunat

“Harusnya didatangkan diniyah mana yang menya­takan ada pemotongan Rp 3 juta itu. Kalau ada saya bisa percaya, tapi tadi tidak dis­ebutkan,” terangnya.

Ia juga mengaku siap ber­tanggung jawab jika memang di Kecamatan Pagelaran ada pemotongan BOP MDT.

“Misalnya masih kurang puas, bisa dilihat bagiannya. Karena saya punya bukti,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Ke­menag Kabupaten Cianjur, Pardi memastikan tidak ada oknum Kemenag yang ter­libat dalam masalah ini. Ia pun berani menjamin hal tersebut.

“Karena itu uang dari Ke­menag pusat yang langsung masuk ke BOP Diniyah Tak­miliyah dengan jumlah ka­barnya Rp10 juta,” ungka­pnya.

Lalu, menanggapi hal ini, Pardi mengatakan, masalah ini harus diselesaikan lang­sung bersama FKDT. Ia men­gaku tidak tahu menahu soal masalah pemotongan BOP MDT tersebut.

“Jadi silahkan ke FKDT, Kemenag tidak tahu menahu persoalan ini seperak pun,” ucapnya.

Ia pun berharap tidak ada kebohongan yang ada dalam masalah ini, jika memang ada oknum FKDT yang memo­tong BOP MDT, harus dije­laskan peruntukannya untuk apa.

“Karena Kemenag mem­berikan bantuan itu untuk penanganan Covid-19. Jadi kalau ke kabupaten tidak diberitahu, sudah langsung online makanya biar lebih je­las lebih baik dengan FKDT,” ungkapnya.

Namun, Pardi mengungka­pkan, jika memang terbukti ada pemotongan bantuan BOP MDT dari oknum FKDT, pihaknya dengan tegas akan melapor ke Polres Cianjur.

“Kalau terbukti, saya akan langsung melapor ke Polres agar diusut tuntas karena ini uang negara. Kalau ke Kemenag ini tidak ada, karena langsung masuk ke rekening diniyah,” pungkasnya.(job3/sri)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan