BANDUNG – Sekretaris Dewan (Sekwan) Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) Ida Wahida Hidayati hadir sebagai pemateri pada acara Diklat Sadhesa (Satu Desa Satu Hafidz) 2020 di hadapan para Hafidz yang diselanggarakan oleh Jamiyyatul Qurra wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat.
Menurutnya, Diklat Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz) 2020 ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan kepada para Hafidz yang akan terjun ke lapangan untuk menebar kecintaan Alquran di pelosok Jabar.
Ida menekankan kepada para Hafidz agar memiliki wawasan kebangsaan agar pada prakteknya dapat menjaga keutuhan dan kesatuan negara.
“Wawasan kebangsaan menjadi sangat penting untuk para hafidz. Pembekalan sangat diperluakan dalam rangka meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,” ucap Ida saat menyampaikan materi wawasan kebangsaan di Bandung, Selasa (17/11).
Dia menilai, jiwa nasionalisme sebagai jiwa muda untuk pondasi kekuatan bangsa tujuannya menjaga keutuhan negara dari berbagai ancaman.
’’Maka itu lah pentingnya wawasan kebangsaan,” imbuhnya.
Dijelaskan mantan Karo Yanbangsos Jabar itu, biasanya wawasan kebangsaan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, teori, dan praktek. Ini dilaksnakan di kelas dengan materi wawasan kebangsaan. Prakteknya belajar seperti bela diri untuk menjaga ancaman.
“Kita bisa menangkis ancaman-ancaman yang merusak kesatuan indonesia. Jadi ancaman itu bisa datang dari luar, bisa juga dari dalam,” jelasnya.
Iapun berharap, dari 4500 peserta yang mengikuti diklat ini. Mampu menyerap materi yang disampaikan oleh para pemateri. Serta mampu mengaplikasikannya di setiap desanya masing-masing.
“Peserta dapat terfokuskan untuk menyerap ilmu-ilmu yang disampaikan pemateri. Adapun teknis diklat peserta akan diberikan pembekalan materi yang sangat diperlukan oleh hafidz. Baik pemberdayaan dan beasiswa,” katanya.
“Jadi kita menginginkan peserta baik yang diberikan beasiswa mapun yang mengajarkan tahfid ke masyafakat mereka tentunya harus clear mempunyai wawasan kebangsaan yang memang tidak bengkok,” tambahnya.
Ida juga berpesan, untuk para peserta diklat Sadhesa agar bisa menularkan ilmu kepada masyarakat tentang pentingnya cinta Alquran. Sehingga, diharapkan, dapat muncul Hafidz-hafidz baru.
” Minimal 1 orang itu 10 orang. Nanti barangkali ada yang berminat bisa direkomendasikan oleh hafidz untuk belajar mengaji. Jadi bayangkan jika 6000 dikali 10 ada 60ribu yangbakan mulai senang menghafal Alquran,” tegasnya.(mg1/yan)