Di tempat yang sama, Kepala BKKBN Jawa Barat Kusmana mengaku sangat bangga kepada Wakil Wali Kota Yana Mulyana.
Keberpihakannya pada program Bangga Kencana tidak saja ditunjukkan melalui kebijakan Pemerintah Kota Bandung. Lebih dari itu, Yana menjadi role model bagi pimpinan daerah lainnya dengan menjadi peserta KB pria.
“Kehadiran Kang Yana merupakan energi dan spirit memajukan Bangga Kencana. Kang Yana menjadi role model karena menjadi peserta KB Pria. Nah, Hari Vasektomi Sedunia ini merupakan penghargaan kepada bagi para suami yang bersedia menjalani vasektomi,” ungkap Ayah Uung, sapaan Kusmana.
Uung secara khusus melaporkan kepada Kang Yana tentang rebranding yang dilakukan BKKBN. Perubahan akronim dari KKBPK (kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga) menjadi Bangga Kencana membawa pesan penting terkait pengarusutamaan pembangunan keluarga.
Sebelumnya, program KB atau KKBPK identik dengan kontrasepsi. Dengan perubahan tersebut, Uung berharap cara pandang masyarakat terhadap program juga berubah.
“Program KB itu bukan kontrasepsi. KB itu merencanakan dari awal. Belum banyak yang menyadari secara hakiki pembangunan keluarga. Pembangunan keluarga jadi entry point karena tidak ada satu keluarga pun yang tidak memiliki rencana,’’pungkas Uung
Sementara itu, Kepala DPPKB Kota Bandung Andri Darusman menjelaskan, dalam rangkaian kegiatan tersebut pihaknya melayani tujuh peserta MOP. Jumlah tersebut hampir setengah dari target yang dibebankan kepada Kota Bandung sebanyak 15 orang sepanjang tahun ini. Lambatnya capaian vasektomi berkaitan dengan siatuasi pandemi Covid-19 yang sempat menghentikan sejumlah layanan kesehatan, termasuk pelayanan kontrasepsi.
“Kami menargetkan sisa target dapat terlampaui sampai akhir tahun ini. Secara keseluruhan, kesertaan KB di Kota Bandung berkisar pada angka 70 persen,” terang Andri. (njp/yan)