BANDUNG – Pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali pelaksanaan Ibadah Umrah sejak 1 November 2020 lalu. Namun untuk data jumlah jamaah umrah Kota Bandung Kemenag tidak mengetahuinya.
Humas Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bandung Agus Saparudin mengakui, ada dari jemaah yang berangkat dari kota Bandung. Pihaknya sudah melakukan mitigasi pembakalan semenjak Covid-19 merambah tanah air sejak Maret lalu.
” Itu kan dari 27 Maret kan dihentikan sejak mulai ada pendemi covid, karna ada gejala seperti ini maka kemudian akan dilakukan test. Itukan secara teknis, nanti di atur oleh pengurus umrah Indonesia,” jelasnya kepada wartawan, Sabtu, (7/11).
Dia mengatakan, mengenai berangkat tentunya adalah visa yang pertama keluar waktu itu kan, gtu, jadi visa waktu dari 27 maret itu sudah keluar. Maka kemudian didahulukan karna sesuai dengan tanggal visa dikeluarkan.
Agus memastikan, setelah diberikannya izin pemberantan setiap bulan akan ada yang diberangkatkan. Namun perlu adanya penerapan protokol kesehatan ketat.
Misalkan jumlah bus yang biasanya digunakan full sheetnya misalkan 40 jadi 20 orang di dalam bus, kemudian menggunakan masker, kemudian pada saat akan masuk bandara melakukan sweb, kemudian dipastikan negatif, mereka pun dipastikan berangkat,” paparnya.
Selain itu,para jemaah juga akan melakukan serangkaian test saat tiba di tanah suci sebelum melaksanakan ibadah umrah.Begitu mereka datang di hotel Arab Saudi mereka tidak langsung, di swab test. Ketika swabnya negatif lalu bisa shalat jamaah di Mesjidil Haram,
’’Jadi memang aturan memang luar biasa ketat, tapi intinya memang secara regulasi jemaah umrah sudah mulai berangkat,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung Oded M. Danial merasa bersyukur dengan dibukanya kembali layanan ibadah umrah.
“Alhamdulilah ya, saya sampaikan kepada travel umrah tetap jaga protokol kesehatan, perhatikan itu dengan ketat.” ucap Oded di Pendopo Kota Bandung beberapa waktu lalu. (mg7/yan)
