BANDUNG – Manfaat dari program bantuan paket internet gratis dari Pemerintah dan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah dirasakan oleh para pelajar dan orang tua mereka di Jawa Barat. Bahkan, bantuan tersebut juga mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para pengajar karena jelas mampu menjadi solusi kegiatan belajar mengajar selama pandemi Covid-19. Sejumlah masukan juga mereka sampaikan agar manfaat bantuan yang diberikan bisa lebih maksimal.
Group Head Central Region XL Axiata, Rd. Sofia Purbayanti mengatakan, “Dari pengecekan kami di sejumlah area di Jawa Barat di mana kami sebelumnya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga Dinas Pendidikan kabupaten kota, kami bersyukur para pelajar, wali murid, juga para guru, rata-rata mengakui manfaat dari program bantuan internet gratis untuk PJJ. Selain itu, kami juga mendapatkan banyak masukan agar manfaat bantuan tersebut bisa lebih maksimal, seperti antara lain menyangkut sinyal jaringan internet hingga metode penyampaian materi pelajaran yang lebih efektif.”
Sofia sekaligus menghimbau agar para pelajar, guru, juga sekolah yang telah menerima bantuan paket internet gratis dari XL Axiata namun belum sempat mengaktifkan kartunya, agar segera diaktifkan dan dimanfaatkan. Dengan demikian bantuan tersebut bisa segera dipakai untuk mengikuti PJJ atau kegiatan belajar dan mengajar lainnya. Pihaknya menjamin paket tersebut benar-benar gratis dan diberikan untuk membantu para pelajar.
Rakesha Putra, siswa sekaligus Ketua OSIS SMA Negeri 1 Bandung, Jawa Barat, mengaku telah mendapatkan bantuan paket internet gratis dan kuota data sejak pertengahan Oktober 2020 lalu. Sejak saat itu dia tidak lagi perlu membeli sendiri kuota data untuk mengikuti PJJ. Dengan demikian, dia tidak perlu meminta uang kepada orang tuanya untuk membeli kuota.
“PJJ lima hari seminggu. Sekolah saya biasa pakai Ms Teams dan eModel. Satu minggu itu saya biasa habis 8GB, kalau satu bulan habis sampai 21GB, kadang lebih. Kalau beli sendiri, 21 GB itu saya habis sekitar 60 ribu. Bantuan dari pemerintah dan operator ini bikin saya lebih hemat biaya untuk membeli kuota,” lanjut Rakesha. (rls)