CIANJUR – Calon Bupati Cianjur nomor urut 2, Oting Zaenal Muttaqin membantah memanfaatkan bencana untuk kegiatan kampanye dengan membagikan beras di Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur.
Namun, ia mengaku telah membagikan beras dan pakaian kepada korban banjir dan longsor di Kecamatan Leles dan Agrabinta beberapa waktu lalu atas panggilan hati nurani, dan menggunakan uang pribadi.
Oting mengaku datang ke lokasi bencana atas nama pribadi. Ia menanggapi kasus dugaan money politics di Kecamatan Leles yang saat ini tengah ditangani Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur.
“Saya juga membawa bantuan satu ton beras dan satu ton pakaian bekas yang bersumber dari saku pribadi. Jadi, bukan atas nama calon,” kata dia kepada wartawan di Kantor DPC Demkorat Cianjur, kemarin (20/10).
Selain itu, ia juga mengaku memberikan bantuan tersebut ke salah seorang pimpinan pondok pesantren agar bisa disalurkan kepada korban bencana. Ia membawa 16 karung pakaian baru dan pakaian layak pakai.
“Bukti foto-fotonya ada sama saya. Sama sekali tidak ada atribut kampanye,” jelasnya sambil menunjukan bukti foto melalui ponselnya.
Selain itu, dirinya mengaku memberikan bantuan itu kepada PAC Partai Gerindra dan mengintruksikan untuk membagikannya ke korban bencana.
“Terkait dengan yang diamankan oleh Bawaslu saya tidak tahu itu mah, itu apakah memang dari PAC besoknya membagikan atau hari itu juga? Karena pada saat saya di sana tidak ada atribut apapun,” kata dia.
Oting mengatakan mengetahui laporan dugaan money politics ini dari pemberitaan di media. Bahkan, ia siap dipanggil Bawaslu Cianjur untuk klarifikasi.
“Kalau memang Bawaslu menyuruh harus dikalifikasi tidak ada masalah, karena namanya orang harus klarifikasi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Cianjur menemukan dugaan kasus terkait money politics atau politik uang pelanggaran Pemilu yang diduga dilakukan oleh seorang Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) partai politik di Kecamatan Agrabinta.