UNTUK pemulihan ekonomi daerah, pemerintah pusat memberikan dukungan anggaran kepada Pemda Sumedang dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daerah. Di mana Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah yang terkena dampak pandemi wabah Covid-19.
Diketahui, untuk pemulihan ekonomi, Pemerintah Kabupaten Sumedang mendapat kucuran dana segar senilai Rp 38,90 miliar.
Dana tersebut dibagi kedalam 4 kegiatan. Di antaranya peningkatan jalan Cicau-Karedok senilai Rp 6,06 miliar, lanjutan penataan alun-alun Sumedang senilai Rp 3,31 miliar, pembangunan gedung creative center senilai Rp 14,52 miliar dan pengembangan destinasi wisata Jatigede senilai Rp 15 miliar.
Melihat kondisi tersebut, salah seorang aktifis sosial Kabupaten Sumedang Hilman Lazuardi mengatakan, jika alokasi penganggaran PEN tersebut tidak tepat sasaran.
“Kalau arahan anggaran PEN untuk pemulihan ekonomi, baiknya ya kepada pelaku usaha. Agar roda ekonomi bisa berputar.
Dan UMKM juga bisa menaikkan omsetnya serta menggaet pekerja baru,” ujar pria yang akrab dipanggil Lotus tersebut, Senin (12/10).
Lotus juga menyebutkan, jika anggaran tersebut digunakan lebih kepada infrastruktur, dinilai tidak dapat mengatasi kondisi ekonomi secara cepat pasca terkena dampak Covid-19.
“Kalau lebih kepada pembangunan, itu memang bisa. Tapi jangka panjang. Dan tidak tepat untuk hari ini karena kondisi lagi sulit. Terus, fungsinya apa saja secara ekonomi? kalau jalan, itu masuk akal juga buat memperlancar pendistribusian,” paparnya
Sedangkan untuk membangun seperti Creative Center dan sebagainya, lanjut Lotus, hal tersebut dinilai bukan sesuatu yang sifatnya urgen.
“Itu untuk apa? kan GIM juga itu sebagai pusat kreatifitas pemuda. Harusnya itu tinggal di tingkatkan saja, hemat saya,” sebut Lotus.
Sementara itu, Lotus juga mewanti-wanti agar pemerintah daerah dapat hati-hati dalam penggunaan anggaran tersebut.
Dikarenakan, apabila peruntukan anggaran tidak sesuai yang diarahkan pusat, dapat menjadi sebuah temuan. “Karena PEM sudah konkrit dari pusat itu programnya untuk pemulihan ekonomi,” tuturnya.
Sementara itu, seorang pelaku usaha muda, Deni Handayani mengatakan,
Di tengah pandemi hampir semua sektor usaha, pendapatanya menurun, terutama UMKM.
“Mungkin untuk pemerintah harus terfokus kepada sektor ekonomi yang sekarang lagi menurun. Adanya suntikan dana PEN sebaiknya untuk UMKM yang terkena dampak Covid-19, bukan untuk dialokasikan kepada infrastruktur terlebih dahulu,” ujarnya.