NGAMPRAH – Untuk meneruskan program perbaikan dan pembangunan jalan di wilayah selatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat (KBB) kembali melanjutkan program pinjaman anggaran ke salah satu BUMN di bawah Kementerian Keuangan, PT Sarana Multi Insfrastruktur (SMI) Persero sebesar Rp 285.500.400.000.
Hal tersebut dikatakan anggota Komisi III DPRD KBB Pither Djuandis, menurutnya, besaran anggaran tersebut dialokasikan untuk peningkatan dan pembangunan ruas jalan kabupaten sepanjang 71 kilometer di wilayah bagian selatan.
”Pada bulan April lalu, Pa Bupati menunda pinjaman ke SMI karena pandemi covid-19. Namun di bulan Agustus, kembali mengirimkan surat untuk melanjutkan program pinjaman. Sehingga, dipastikan perbaikan ruas jalan di wilayah selatan bakal terealisasi,” kata Pither Djuandis usai ekpose pinjaman dengan PT SMI di Lembang, Kamis (8/10).
Menurutnya Pither, awalnya ada kekhawatiran dari dewan terkait dengan pinjaman tersebut. Selain jumlahnya yang sangat besar, proses pengembalian pinjaman mencapai tiga tahun. Sehingga, khawatir batas waktu pembayarannya melewati masa jabatan Bupati. Namun dari hasil ekpos yang dilakukan semua kekhawatiran bisa terjawab semua sehingga dewan mendukung program tersebut.
”Awalnya memang ada beberapa kekhawatiran, namun setelah dipaparan secara rinci semua clear. Karena kalaupun terjadi oneprestasi atau tidak bisa membayar, jaminannya Menteri Keuangan langsung. Tinggal kami minta perencanaan dan pengawasan oleh PUPR benar-benar dilakukan agar kualitas pekerjaannya maksimal,” jelasnya.
Ditemui dilokasi yang sama, Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR KBB Aan Sofyan mengatakan, rencananya anggaran sebesar itu akan digelontorkan untuk perbaikan dan pembangunan ruas Jalan Selacau-Cililin sepanjang 52,37 kilometer dan Rancapanggung-Baranangsiang 19,9 kilometer.
Menurut Sofyan, pengerjaannya dilakukan selama 10 bulan dan lelang dilakukan November. Sehingga, Januari 2021 pengerjaan fisik mulai dilakukan. ”Nanti ruas jalan ke wilayah selatan rata-rata memiliki lebar delapan meter dan didominasi beton,” tuturnya.
Sofyan menjelaskan, jalan itu terbagi beberapa ruas diantaranya Jalan Selacau-Cililin, Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gununghalu, Bunijaya-Cilangari dan Cilangari-Cisokan. Selain itu, juga jalan Rancapanggung-Cijenuk, Cijenuk-Sarinagen dan Sarinagen-Baranangsiang. Selain peningkatan jalan, juga pembangunan Jembatan Tajim diperbatasan Celak dan Sindangkerta.
”Nantinya akan ada konsultan pengawas yang mengawasi proses pekerjaan termasuk juga dari unsur Forkopimda untuk mengantisipasi persoalan non teknis. Sebab ini adalah proyek prestisius dimana dalam MoU syarat peserta lelang juga harus dari BUMN,” pungkasnya. (mg6/rus)