Pada 2015, Kang Emil meresmikan nama Jalan Dr Ir Sukarno. Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November.
Sebagai Wali Kota Bandung, ia ingin mengabadikan nama Presiden RI pertama, menggantikan nama Jalan Cikapundung Timur. Di sebelah Gedung Merdeka.
Tidak sampai di situ.
Kepekaan Kang Emil atas pentingnya sejarah Bandung dan Bung Karno, juga diwujudkan lewat revitalisasi monumen Penjara Banceuy pada 2015 lalu. Memeriahkan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Monumen Sukarno di Aljazair
Apresiasi Kang Emil terhadap sosok bapak bangsa, Ir Sukarno, juga tampak dalam garapan Monument de Soekarno.
Kang Emil mendapat kepercayaan mendesain monumen-taman di lokasi strategis tengah kota ibu kota Aljazair, Alger. Sedangkan pembuatan patung dada Bung Karno oleh pematung, Dolosora Sinaga.
Peresmian Monument de Soekarno dilakukan pemerintah Aljazair, Juli 2020. Monumen tersebut menandakan hubungan persahabatan kedua negara yang sangat erat.
Kang Emil menggabungkan sisi ketokohan Bung Karno dan ke-Aljazair-an sekaligus, dalam desainnya yang begitu apik.
Maka terciptalah: Taman berbentuk bulan sabit dengan patung Bung Karno di tengahnya, sedang menunjukkan jari ke atas.
“Seolah sedang berteriak: ‘Wahai negara Asia-Afrika, kita lawan kolonialisme!’’ kata Kang Emil. (*)