“Iya memang benar, setelah mendengar kabar tersebut saya bersama anggota Polsek Cilaku mendatangi rumah warga yang menemukan biji plastik,” kata Zakaria saat dihubungi melalui telepon, Senin (28/9) malam.
Ia mengatakan, kurang lebih ada 20 butir biji plastik dari kemasan karung beras di program BPNT tersebut.
“Kurang lebih ada 20 butir biji plastik yang kita temukan,” katanya.
Zakaria mengatakan, yang ditemukan bukan beras plastik, tapi biji plastik berbentuk bulat.
“Informasi yang saya terima di sini bulat seperti biji plastik mute,” katanya.
Zakaria mengatakan, awalnya dikabarkan ditemukan saat mengunyah nasi menggigit benda keras, sewaktu dilihat ternyata biji plastik berbentuk bulat.
“Setelah kami konfirmasi ulang pada yang bersangkutan, ternyata bukan ditemukan saat mengunyah, tapi sengaja mengecek dengan cara direndam dalam air, munculah biji plastik tersebut,” katanya.
Bahkan, ungkap Zakaria, pihaknya tidak hanya memeriksa Abdurachman, melainkan tetangga yang masih tersisa berasnya.
“Tetangganya kami periksa, ada sisa beras sekitar tiga kilogram, ditemukan empat butir biji plastik,” katanya.
Menurutnya, baru pertama kali adanya kasus biji plastik tersebut. Menurutnya, jika ada kejadian atau tidak sesuai dengan keinginan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) maka langsung di ganti sama supplier melalui agen e-Warong.
“Biasanya kalau ada hal tidak pas sama KPM akan diganti langsung sama supplier,” katanya.(yis/sri)