BALEENDAH – Di masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung, Calon Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna menawarkan janji berupa program pemberdayaan untuk masyarakat.
Menurutnya, program ini adalah menciptakan 150 ribu wirausaha baru yang dapat menciptakan lapangan kerja. Abhkan, program itu akan menjadi skala prioritas dalam upaya memulihkan ekonomi di masa pandemi Covid-19 dan maraknya Bank Emok di Kabupaten Bandung.
Dadang memaparkan, seccara teknis, pihaknya akan memberikan modal usaha kepada para pelaku usaha kecil menengah (UKM) sebesar Rp60 juta per RW se-Kabupaten Bandung.
Dengan bantuan modal usaha itu, harapannya setiap RW di Kabupaten Bandung bisa membuka usaha dengan asumsi setiap orang dapat modal uasaha Rp 2 juta per orang. Sehingga, untuk setiap RW ada 30 orang yang menjadi wirauasaha baru.
Kang DS mengatakan, dalam kurun waktu dua tahun menjabat, program bantuan modal usaha itu ditargetkan terealisasi jika terpilih menjadi Bupati Kabupaten Bandung.
’’Anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp300 miliar untuk 4.265 RW se-Kabupaten Bandung,’’sebutnya.
“Itu program konkret untuk masyarakat. Dan itu akan dibuktikan, karena saya mantan kades sehingga paham betul apa yang diharapkan masyarakat,” tambah dia lagi.
Kang DS menjelaskan, bantuan tersebut merupakan modal usaha abadi yang ada di masing-masing RW. Bahkan dalam pengelolaannya di luar program Bumdes.
Bantuan sebesar Rp 60 juta itu, akan ada pendampingan dengan harapan modalnya terus bergulir. Sehingga akan menjadi modal abadi di setiap RW.
Sedangkan untuk jenis usahanya tergantung pada kebutuhan masyarakat. Tetapi modal usaha ini bisa digunakan untuk wirausaha apa saja.
“Selain UKM, usaha warungan dan mereka yang berkeinginan untuk membuka usaha, tetapi tidak memiliki modal maka akan di prioritas dalam penyaluran bantuan tersebut,” cetus Kang DS.
Dia berharap, bahwa bantuan yang digulirkan ke setiap RW bisa terus berputar dan menjadi modal usaha bagi masyarakat di sekitar RW tersebut.
“Perputaran uangnya pun tanpa bunga. Dengan harapan kedepannya, tidak ada lagi bank emok yang dikeluhkan masyarakat, pasalnya saat ini masih marak Bank Emok di wilayah Kabupaten Bandung,” tandasnya. (yul/yan)