BANDUNG – Bangsa Indonesia pada tahun depan akan menghadapi Bonus Demografi. Pada saat itu jumlah penduduk usia produktif akan sangat besar dibanding penduduk muda dan lansia.
Anggota MPR RI Ledia Hanifa Amalia mengatakan, besaran kuantitas ini akan menjadi penopang besar bagi kemajuan Bangsa Indonesia jika diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Jadi intinya, Jumlah yang banyak ini hanya akan bermanfaat maksimal bila diiringi kualitas sumber daya manusia yang baik. Kita menyebutnya sebagai SDM Unggul, yang memiliki keterpaduan antara iman takwa, ilmu pengetahuan, kesehatan, kreatifitas serta kepedulian sosial.” Kata Ledia dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Hotel Pia Kota Bandung pada Minggu, (27/9).
Menurutnya, tanggungjawab besar akan diemban para pemuda pada masa itu. Generasi muda akan menerima tongkat estafet kepemimpinan para seniornya.
Kondisi ini buka sesuatu yang instan sehingga untuk kesiapannya harus dilatih dari sekarang dengan mengasah diri menjadi penggerak kebaikan dan menyiapkan menjadi SDM Unggul kebutuhkan Bangsa dan Negara.
Ledia menilai, generasi muda juga memahami nilai-nilai kebangsaan berupa Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Sebab, di era industri 4.0 hampir semua lini kehidupan akan terhubung dengan internet. Sehingga berbagai ideologi, isme, nilai dengan mudahnya bisa mempengaruhi.
’’ Jadi ini harus ada benteng, apalagi bagi anak muda yang masih haus akan ilmu pengetahuan, mereka biasanya akan mencari informasi dari berbagai media,’’kata dia.
Kendati begitu, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan jika saja, . jiwa nasionalisme, menghidupkan ruh sejarah dan nilai-nilai kearifan budaya Indonesia tetap di jaga dengan bingkai Pancasila dan UUD45.
Selain itu, menyikapi masa Pandemi Covid-19, Generasi muda harus mampu menjadi pelopor untuk membantu pemerintah agar ambil bagian berjuang menjadi relawan atau memberikan contoh kepada masyarakat untuk menangkal penyebaran virus korona itu.
Ledia mengatakan, Pemuda harus menjadi motor penggerak minimal di lingkungannya secara kreatif dan inovatif. Dengan begitu, warga di lingkungannya akan respek dan ikut membantu dalam mewujudkan idenya itu.