CIMAHI – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cimahi menilai, penanganan dan pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Cimahi cukup baik meskipun jumlah kasusnya tinggi dan merasakan zona merah dua kali.
Ketua IDI Cabang Kota Cimahi, Zakaria Anshori mengatakan, tingginya temuan kasus virus korona di Kota Cimahi memang cukup tinggi. Hal tersebut disebabkan masifnya pelaksanaan tes, sehingga potensi temuannya pun bisa saja meningkat.
”Sudah bagus. Pelaksanaan pemeriksaan swab memang lebih masif,” kata Zakaria saat dihubungi, Senin (20/9).
Menurutnya, lebih banyak warga yang dilakukan tes usap atau swab tes seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Cimahi akan membuat pengendalian lebih mudah. Sebab, dari hasil swab tersebut akan diketahui seberapa banyak masyarakat yang terpapar virus tersebut.
Apalagi saat ini banyak orang yang tanpa gejala nyatanya malah terpapar virus korona.
”Saya perhatikan kalau dulu ada gejala, diswab. Kalau sekarang enggak melihat orang bergejala (juga dilakukan test), itu bagus,” kata Zakaria.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker sesuai standar, rajin mencuci tangan hingga menghindari kerumunan.
”Yang penting masyarakat harus paham masih penularan masih terjadi. Sekarang banyak orang tanpa gejala keluyuran kemana dia gak tau bawa atau ngga (virus). Protokol kesehatan masih tetap berlaku,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, dalam dua pekan ke belakang penambahan kasus virus korona di Kota Cimahi memang terbilang tinggi. Bahkan, pernah dalam sepekan ada 37 penambahan kasus.
Namun dalam sepekan terakhir ini, trennya sedikit menurun. Malah sebaliknya, angka pasien yang sembuh dari virus tersebut semakin banyak.
”Memang kalau kita lihat penambahan kasus antara pekan ini dengan pekan lalu itu lebih turun. Yang sembuh meningkat,” kata Rini, sapaan Chanifah.
Tercatat hingga saat ini warga Kota Cimahi yang sudah dinyatakan sembuh dari virus korona mencapai 223 orang, dari total 283 terkonfrimasi positif. Sementara jumlah yang masih terkonfrimasi positif tersisa 53 orang dan meninggal tujuh orang.