BANDUNG – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung mengungkapkan adanya penurunan jumlah pendonor ketika Pandemi Covid-19. Sehinga berakibat pada stok darah di PMI turun drastis.
Dia mengatakan, penurunan terjadi pada awalnya ketika ada himbauan untuk diam di rumah saja. Kondisi itu mempengaruhi perolehan darah yang biasanya diterima PMI.
’’Jadi sebelum adanya pandemi, PMI bisa mengumpulkan 500 kantong atau labu darah setiap harinya,’’katanya kepada wartawan ketika ditemui, Kamis, (17/9).
Dia mengatakan, setelah terjadi Pandemi Covid-19, perolehan darah dari para pendonor hanya 40 labu per harinya. Jumlah ini tidak sebanding dengan tingkat kebutuhan darah yang mencapai 500 labuh per hari.
“Jadi idealnya kalau perhari butuh 500 labu perhari, maka stok harus 2.500 labu per harinya,” ujar Ade kepada wartawan, Kamis, (17/9).
Selain itu, factor lainnya adalah berkurangnya minat relawan untuk melakukan donor darah adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab, imbauan untuk tetap di rumah saja, sampai ada yang merasa takut untuk melakukan donor darah.
Untuk itu, pihaknya juga terus berupaya untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar tetap mau melakukan donor darah di tengah pandemic dengan cara menerpakan protokol kesehatan sebaik-baiknya.
’’Jadi pendonor tidak perlu takut. Yang membutuhkan darah membawa donor keluarga, satu atau dua orang atau siapapun untuk mendonor. Jenis darahnya bisa berbeda, untuk disubsidi silang dengan stok darah yang ada,” paparnya. (mg7/yan)