Terungkap! Begini Alasan Juru Bicara PKS Terkait Kegagalan Gun Gun Maju di Pilkada

Dia menuturkan, keputusan ini sudah berdasarkan hasil dari DPW PKS Jabar. Sehingga, untuk seluruh kader PKS dipastikan akan mengikuti maklumat itu.

Selain itu, pihaknya juga sudah memiliki strategi untuk ikut memenangkan pasangan DS dan Sahrul. Sebab, sebelumnya strategi tersebut akan digunakan untuk memenangkan Gun Gun Gunawan.

’’Jadi karena Gun Gun Gunawan tidak bisa diusung maju Pilkada Kabupaten Bandung, maka strategi pemenangan tersebut akan diterapkan untuk memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan,’’ kata dia.

Fahmi mengklaim, kekuatan PKS bisa menjadi pendorong besar untuk kemenangan pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan. Sebab, PKS ingin membuktikannya. Meski PKS tidak bisa mengusung kadernya, tapi bukan berarti PKS hanya mendukung dan bekerja seadanya.

’’PKS akan bekerja dengan totalitas. Apalagi, pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan, tidak hanya butuh kemenangan Pilkada tapi juga butuh penguatan di Parlemen. “Kita telah membaca, proses pemenangan Pilkada ini untuk pembangunan selanjutnya,” kata Fahmi.

Fahmi berpendapat, jika dihitung berdasarkan kalkulasi kasar, maka kursi PKS sudah lebih dari cukup. Sedangkan jika dilihat berdasarkan hitungan survey, hasilnya PKS cukup luar biasa. Sehingga, dia meyakini PKS bisa memenangkan pasangan itu.

’’Artinya, potensi PKS ini besar, tidak hanya dilihat dari sumber kursi, tapi juga dilihat dari jaringan Gun Gun Gunawan yang cukup luas.

Atas keputusan Partai, dia meyakini Gun Gun Gunawan akan fatsun terhadap hasil musyawarah dari DPW dan DPP. Bahkan, Gun Gun Gunawan terus bergerak untuk menjelaskan dan mengkonsolidasikan partai, jaringan dan simpatisannya.

’’Sudah ada jadwal, kita akan roadshow bersama Dadang Supriatna dari satu dapil ke dapil yang lain. Terutama untuk kegiatan konsolidasi,” jelasnya.

Dalam koalisi pendukung pasangan yang dikenal dengan slogan ‘Bedas’ itu, lanjt dia, ada pembagian tugas untuk masing-masing partai. Misalnya, bagaimana peran dewan, bagaimana peran struktur dari tingkat kabupaten hingga tingkat bawah, hingga berbicara mengenai pembagian wilayah.

“Banyak jaringan-jaringan kita yang mungkin saja, tidak tersentuh oleh jaringan partai lain. Jadi, kita saling mengisi disitu. Misalnya, PKB yang memiliki jaringan pesantren, sedangkan PKS jaringannya di majelis taklim, pemuda, ormas. Kemudian Partai Demokrat jaringannya di LSM, dan lain sebagainya,” tandas dia. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan