BANDUNG – Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Langlangbuana di Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, oleh kelompok 4, fokus pada serangkaian program yang ditujukan untuk masyarakat terdampak Covid-19. Permasalahan utama dari Kelurahan Mengger ini diantaranya adalah peningkatan angka pengangguran selama pandemi Covid-19, sejumlah UMKM terdampak oleh pandemi serta banyaknya orangtua yang kesulitan dalam mengawasi anak-anaknya belajar secara daring. Beberapa program kerja dilaksanakan diantaranya adalah pelatihan IT bagi kader PKK dan Guru-guru PAUD di lingkungan RW 01,02,03 dan RW 04, pelatihan parenting bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah, memfasilitasi pengadaan jaringan wifi bagi masyarakat serta membuat video profil Kelurahan Mengger melalui website.
Seperti diketahui, bahwa di Kelurahan Mengger masih banyak kader PKK yang gagap teknologi, padahal laporan kegiatan program PKK umumnya sudah berbentuk laporan berbasis IT. Untuk itu, mahasiswa KKNM Unla melakukan pelatihan penggunaan program word dan excel untuk kelancaran pelaporan program PKK. Adapun parenting dijadikan sebagai salah satu program utama karena di Kelurahan Mengger ini banyak orang tua yang kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar daring. Melalui kegiatan parenting inilah, dan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran daring di rumah, mahasiswa KKNM Unla memfasilitasi pengadaan wifi di beberapa titik yaitu di RW 91 dan RW 04. Sedangkan untuk RW 02 wifi sudah terpasang sebelumnya, adapun di RW 03 dilakukan pemasangan CCTV sesuai dengan kebutuhan warganya. Untuk video profil kelurahan, para mahasiswa membuatnya di website kelurahan sekaligus mempromosikan UMKM yang mengalami penurunan akibat wabah corona. Sampai dengan saat ini, UMKM yang ada di Kelurahan Mengger diantaranya adalah pembuatan makanan tradisional Awug, pembuatan telur asin dan potensi kebun timun. Mahasiswa KKNM juga mengadakan kegiatan pelatihan marketting digital bagi warga, pembagian masker untuk anak-anak sekolah, serta pelatihan pembuatan produk jajanan khas seperti risoles, cireng.
Sementara itu, KKNM UNLA Kelompok 14 yang berlokasi di Desa Bojongmalaka Kecamatan Baleendah, memfokuskan pada penggalian kearifan lokal dan perencanaan wilayah Bojongmalaka sebagai Desa Wisata berbasis Kemitraan. Salah satunya adalah dengan dibangkitkannya kembali seni bela diri asli Bojongmalaka yakni beladiri Timbangan. Bela diri yang agak berbeda dengan pencak silat ini, didirikan pada akhir tahun 1800 an oleh Mama Angga Kusuma. Timbangan adalah seni bela diri yang berdiri secara mandiri, yang didasarkan sebuah aliran pencak di Jawa Barat, dalam perwujudan bela dirinya tidak bertujuan melumpuhkan lawan, tetapi menyadarkan lawan bahwa pendekar timbangan tidak beritikad buruk terhadapnya. Dengan filosofi “selamatkan diri, selamatkan lawan”. Diharapkan, kedepannya program ini dapat menumbuhkan kesadaran bagi warga untuk mengembangkan seni beladiri timbangan yang menjadi seni budaya asli dari Desa Bojongmalaka. (rls)