BANDUNG – Adanya keterlambatan pemberian insentif kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) di Jawa Barat (Jabar) mendapat kritikan dari kalangan anggota DPRD Jabar.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jabar Asep Wahyuwijaya meyebutkan, sebetulnya insentif untuk Tenaga Kesehatan yang menangani Covid-19 Jabar sudah dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Dia mengaku, sudah menanyakan masalah anggaran (insentif nakes) kepada Sekreris Daerah (Sekda) beberapa bulan ke belakang. Dari kerangannya sudah diselesaikan melalui APBD.
Akan tetapi, pada pelaksanaannya tertunda, seharusnya insentif nakes bisa segera dicairkan. Sebab, pemeberian insentif adalah janji dan hak nakes yang tengah berjuang di garda terdepan untuk menangai pasien COVID-19.
“Mereka harus diprioritas haknya. Itu cara kita menghormati dan menghargai kerja kerasnya yang telah berjuang untuk kita semua,” ujarnya ketika dihubungi Jabar Ekspres, Kamis, (27/8).
Asep mengaku, sampai saat ini dirinya mengaku belum menerima laporan secara resmi terkait pencair nakes itu. “Secara formal sepertinya belum. Nanti kita coba akan tanyakan,” kata dia.
Saat disinggung mengenai Pemprov Jabar saat ini sedang ada pengajuan kembali terhadap sisa tambahan dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk Insentif sebesar Rp 4,098 miliar untuk Juni dan Juli. Dia tak mempermasalahkannya.
“Pak Sekda menyampaikan kepada kita akan menyelesaikan semuany kok. Masa hanya Rp 4M saja kesulitan. Kalo tidak salah waktu itu disampaikan bahwa angka yang akan disediakan lebih dari Rp 10 Miliar,” tegasnya. (mg1/yan)