LEMBANG – Petani sayuran di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengeluhkan dampak pandemi Covid-19 yang membuat harga jual sayur merosot tajam hingga merugi.
Dua komoditas sayur yang saat ini harga jualnya sangat murah yakni tomat dan cabai. Tomat dari petani biasanya dijual seharga Rp 9 ribu per kilogram, kini harga jualnya hanya Rp 1000 per kilogram bahkan pernah hingga Rp 600. Harga cabai yang biasanya dijual Rp 40 ribu per kilogram kini menjadi Rp 7 ribu per kilogram.
“Semua jenis sayuran sekarang harganya anjlok, terutama tomat sama cabai. Ya sekitar dua bulan ini lah anjloknya,” ujar Tihar, 46, petani di Lembang, Minggu (23/8).
Biaya operasional yang harus dikeluarkan Tihar setiap musim tanamnya mencapai Rp 130 juta. Modal itu diasumsikan bakal kembali jika panen sayuran yang ditanam berhasil dengan harga jual tinggi ke oara pengepul
Modal tersebut digunakan untuk menggarap lahan 2 hektare miliknya yang ditanami tomat dan cabai. Dalam sekali panen, produksi tomat miliknya bisa mencapai 4 kwintal jika kondisi sedang bagus.
“Kalau harganya Rp 5 ribu aja biasanya dapat sampai Rp 300 juta sekali panen. Kalau sekarang buat modal aja belum balik sepeser pun. Jadi jangankan keuntungan. Malah rugi akhirnya,” terangnya.
Salah satu penyebab anjloknya harga jual sayuran dari petani yakni pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Jika dalam dua bulan ke depan kondisi masih seperti ini, petani mengaku bakal gulung tikar karena kehabisan modal.
“Karena kondisinya seperti ini jadi lebih banyak di rumah. Jadi stres juga modalnya gak balik padahal kita sudah keluar modal besar,” bebernya.
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan bakal memerintahkan ASN di Pemkab Bandung Barat membantu petani yang mengeluhkan harga jual tomat dan cabai merosot dengan membeli produk petani.
“Sebetulnya sudah ada program ASN membeli produk petani, nanti akan kita coba terapkan lagi. Akan dipanggil juga nanti Kepala Dinas Perdagangannya,” bebernya.
Umbara mengatakan belum ada bantuan stimulan untuk petani yang terdampak pandemi Covid-19. “Kalau bantuan khusus sepertinya belum ada, paling kita bantu dengan membeli sayuran dari petani langsung,” tandasnya. (mg6/yan)