CIMAHI – Terpukulnya sektor ekonomi akibat pandemic Covid-19 berdampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi Tahun 2021. Bahkan, jumlah APBD tahun depan diprediksi akan berkurang.
Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Masyarakat Daerah (DPRD) Kota Cimahi, Enang Sahri Lukmansyah, Minggu (23/8).
Menurutnya, kondisi saat ini akan menjadi gambaran APBD Kota Cimahi tahun depan.
“Saya agak pesimis, biasanya Rp 1,6 triliun sekarang belum tentu ke angka itu. Apalagi sekarang dengan kondisi ekonomi yang terpukul,” kata Enang.
Menurut politisi Partai NasDem itu, beberapa sumber pendapatan seperti dari Dana Alokasi Khusis (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Insentif Daerah (DID) bisa saja berkurang. Apalagi Pendapatan Asli (PAD) Kota Cimahi yang diprediksi akan anjlok.
“Kalau menurun saya APBD 2021 dapat Rp 1,4 triliun sudah bagus,” ucap Enang.
Enang melanjutkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Senentara (KUA-PPAS) tahun 2021 dari Pemkot Cimahi yang merupakan tahapan perencanaan APBD.
“Kita belum menerima KUA-PPAS. Biasanya Agustus itu sudah masuk sehingga bisa langsung kita bahas,” tukasnya.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cimahi, Achmad Nuryana mengatakan, dalam penyusunan APBD Tahun 2021, pihaknya menjadikan APBD 2020 sebagai asumsi dalam menyusun anggaran.
“Sumbernya dari DAU, DBH, PAD menggunakan asumsi tahun 2020. Cuma belum bisa masukan DAK, DID karena itu menunggu keputusan pusat,” jelasnya.
Awal tahun, APBD Kota Cimahi tahun 2020 mencapai sekitar Rp 1,7 triliun. Namun mengalami berbagai perubahan sejak virus korona mewabah, dimana anggaran seperti dari DAK Fisik sempat dihentikan. Kemudian anggaran tersebut diaktifkan kembali.
Untuk KUA-PPAS, Achmad mengakui hingga saat ini memang belum diserahkan ke DPRD Kota Cimahi. Pihaknya baru akan melakukan pembahasan akhir pekan depan.
“Baru mau dibahas minggu depan KUA-PPAS 2021,” tandasnya. (mg4/yan)