Empat gol pada laga tersebut berasal dari bola mati. Inter membuka keunggulan dari eksekusi penalti Romelu Lukaku (5′), sebelum kemudian Luuk de Jong (12′) menyamakan kedudukan.
Tiga gol selanjutnya tercipta dari tendangan bebas. De Jong (33′) membawa Sevilla berbalik memimpin untuk kemudian Diego Godin (36′) menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Diego Carlos (74′) yang beberapa kali melakukan kesalahan menebusnya dengan mengemas gol penentu kemenangan dengan diawali situasi tendangan bebas, demikian catatan laman resmi UEFA.
Kedua tim memulai laga dengan penampilan agresif. Suatu serangan balik cepat dari Inter memaksa Diego Carlos harus menjatuhkan Lukaku di kotak terlarang, keputusan yang membuat wasit Danny Makkelie segera menunjuk titik putih.
Lukaku sendiri yang menjadi algojo penalti, dan meski kiper Yassine Bounou bergerak ke arah yang benar, bola lebih dulu masuk membobol gawang Sevilla.
Sevilla tidak tinggal diam. De Jong membalas kepercayaan pelatih Julen Lopetegui yang memasangnya sejak sepak mula dengan mengemas gol penyama kedudukan. Bola umpan silang Jesus Navas dari sisi kiri pertahanan Inter, dapat disambar sundulan De Jong untuk masuk ke gawang Samir Handanovic.
Tidak lama berselang tangan bek Sevilla Carlos terkena bola di kotak terlarang. Kali ini wasit tidak menghadiahkan penalti kepada Inter. Kubu Nerazzurri melakukan protes keras, namun bukannya mendapatkan penalti kedua, protes tersebut justru berbuah kartu kuning bagi pelatih Antonio Conte.
Dua peluang bagus kemudian didapatkan kedua tim. Sepakan spekulasi Lucas Ocampos melebar, demikian pula sundulan Danilo D’Ambrosio.
Fase akhir babak pertama diwarnai gol untuk kedua kubu, yang sama-sama didapat dari tendangan bebas. Sevilla sempat berbalik unggul saat De Jong dari posisi yang sebenarnya kurang ideal mampu menyundul bola sepakan Ever Banega untuk menjadi gol.
Inter tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat skor kembali imbang. Kali ini bek kanan Godin yang menyumbang gol untuk Inter, saat ia menanduk bola sepakan Marcelo Brozovic.